Kepala BGN Jelaskan Penyebab Kasus Keracunan MBG di Sejumlah Daerah
Malvyandie Haryadi May 06, 2025 05:37 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan, penyebab adanya kasus keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.

Ia menyebut, kasus keracunan MBG di Bandung, Tasik hingga PALI (Penukal Abab Lematang Ilir), diakibatkan lantaran makanan terlalu awal dimasak dan terlambat dikirim.

Hal itu diungkapkanmya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di pada Selasa (6/5/2025).

"Baik di Bandung, maupun di Tasik maupun di Pali yang baru terjadi, itu karena masakan terlalu awal dimasak dan tidak cepat untuk di delivery," ungkap Dadan.

Kendati demikian, Dadan berkata, pihaknya memperbaiki SOP dalam penyajian makanan.

Satu di antaranya SPPG bisa selektif memilih bahan baku. 

Menurut dia, minimnya kualitas bahan baku menyebabkan kasus keracunan di PALI.

"Di Pali, di mana ikan diterima hari Jumat kemudian dimasukkan ke dalam freezer, kemudian pada saat dimasak dikeluarkan kemudian diolah setengah matang, setelah diolah setengah matang masuk lagi ke dalam freezer, kemudian diolah," ujarnya

"Dan setelah dites dalam keadaan baik, tapi terjadi di lapangan kami kemudian memutuskan pemilihan bahan baku harus lebih selektif, mungkin lebih fresh akan lebih baik," lanjutnya.

Atas peristiwa itu Dadan memastikan BGN bakal berbenah mengenai standar operasional prosedur (SOP). 

Termasuk soal mendorong lebih selektif dalam pemilihan bahan makanan yang bakal disajikan.

"Kami kemudian memutuskan pemilihan bahan baku harus lebih selektif, mungkin lebih fresh akan lebih baik," ucapnya.

"Kami akan terapkan toleransi waktu antara makanan diterima dan harus segera dikonsumsi. Kalau makan jam 9, 9 kurang 15 sudah harus sampai, dan tidak lebih dari 15-30 menit makanan itu harus segera dikonsumsi, tidak ada lagi penundaan," pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.