TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Memasuki musim kemarau di tahun 2025 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi peningkatan kejadian kebakaran utamanya lahan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi menyampaikan, bahwa sebagian besar wilayah di Bumi Blambangan mulai memasuki musim kemarau.
Prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triono Hadi mengatakan, proses transisi musim sudah berlangsung dan akan terus meluas ke wilayah lainnya sepanjang Mei.
“Memang pada bulan Mei ini sebagian besar wilayah Banyuwangi sudah masuk ke musim kemarau,” katanya, Selasa (6/5/2025).
Melihat kondisi itu, Kepala Dinas Damkarmat Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan, melalui Humasnya Muammar Kadhafi memberikan beberapa pesan kepada masyarakat dalam mencegah terjadinya kebakaran.
Pertama yaitu tidak membakar hutan dengan alasan apapun, termasuk untuk membuka lahan pertanian atau perkebunan. Praktik pembukaan lahan dengan cara membakar sangat berisiko tinggi. Api dapat dengan cepat merambat tak terkendali, terutama saat kondisi angin kencang dan vegetasi kering.
Kedua, hentikan kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan. Puntung rokok yang masih menyala merupakan salah satu pemicu kebakaran yang seringkali dianggap remeh. Bara api kecil dari puntung rokok dapat dengan mudah membakar dedaunan kering atau rumput, yang kemudian dapat membesar menjadi kebakaran lahan yang sulit dipadamkan.
“Pastikan juga bara di puntung rokok benar-benar mati saat akan dibuang,” tutur Kadhafi.
Ketiga, masyarakat diimbau untuk menghindari membuat api unggun di area lahan yang memiliki potensi tinggi terjadinya kebakaran ketika berkemah. Pilihlah lokasi yang aman dan jauh dari vegetasi kering jika memang diperlukan membuat api unggun.
Selain itu, untuk tidak membakar sampah saat cuaca kemarau yang kering tanpa pengawasan. Termasuk membakar sampah di lahan dengan vegetasi kering.
“Selama manusia tidak membuat sumber panas penyebab kebakaran, potensi adanya kebakaran dapat diminimalisir,” terang Kadhafi.
Imbauan terakhir, masyarakat diharapkan untuk tidak panik saat kebakaran namun segera melaporkan kejadian tersebut kepada petugas berwenang, seperti pemadam kebakaran, BPBD, atau aparat desa setempat.
“Informasi yang akurat dan laporan yang cepat akan sangat membantu petugas dalam mengambil tindakan pemadaman secepat mungkin dan meminimalisir dampak kerugian yang lebih besar,” jelas Kadhafi. (*)