TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Supermarket asal Korea Selatan, GS, dikabarkan akan gulung tikar pada Mei 2025. Operasionalnya hanya akan sampai akhir Mei ini.
Kabar tersebut diunggah melalui media sosial X oleh akun @MurtadhaOne1, pada Minggu (4/5/2025). Menurut pengunggah dirinya mendapat info saat berbelanja di pasar swalayan tersebut.
"Tadi belanja di Kemang dapat info, akhir Mei semua GS Suparmarket gulung tikar di semua cabang mereka. Kebayang ratusan karyawan bakal jadi pengangguran baru lagi. Padahal pas covid mereka dapat bertahan, eh sama wowo mereka gulung tikar," tulis postingan akun @MurtadhaOne1.
Unggahan tersebut banyak mendapat respon dari warganet. Banyak yang berpendapat bahwa supermarket tersebut kalah saing dengan kompetitor lain.
Komentar akun X @rebo_kliwon menyampaikan bahwa di daerah Jatiasih Supermarket GS kalah saing dengan pasar swalayan Naga.
"Di Jatiasih GS Supermarket kalah saing dengan Naga. Harga jual barang-barangnya mahal. Sekarang, setiap hari hanya dua atau tiga mobil terparkir, padahal sekitar 2022 -2024 selalu penuh parkirnya [bisa 25 mobil], apalagi setelah jam pulang kerja [jam 5 sore ke atas]," ungkap pengunggah.
Warganet bernama S Bagyo dengan akun @cingkirtugel12 menyebut bahwa tren bisnis supermarket tengah mengalami penurunan.
"Konsep supermarket memang trend-nya menurun. Konsumen sekarang lebih mencari kemudahan berbelanja di toko-toko terdekat, bisa di Alfa Indo dll. Kalau mau tetap ramai harus ganti konsep grosir, harga bersaing dan bisa buat kulakan para retailer. Pekerja distribusi pasti paham," tulisnya.
Akun X dengan nama @agent_pin menambahkan komentar bahwa bukan hanya supermarket GS yang mengalami masa sulit.
"Hampir semua supermarket besar gulung tikar. Tadi sempat mampir ke Transmart CCM Bogor barang sudah hampir kosong cold storage juga sudah kosong padahal Transmart sempat berkibar setelah akuisisi Carrefour. Sebentar lagi tinggal kenangan. Tragis !!," ungkapnya.