TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Rachman Arief Dienaputra mengungkapkan, pemerintah akan mengkaji ulang proyek pembangunan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Tol Getaci).
Menurut dia, pengkajian ulang dilakukan karena biaya pembangunan dari Gedebage, Bandung, hingga Garut dinilai terlalu tinggi. Ia berharap hasil kaji ulang proyek tol ini bisa menarik minat investor.
"Biaya dari Bandung ke Garut itu terlalu mahal, harus dikaji ulang lagi untuk bisa menarik investor," kata Arief ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Ia menambahkan, proses pelelangan proyek juga akan diulang seiring dengan kajian yang masih berjalan hingga saat ini.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berharap pembangunan proyek Tol Getaci bisa rampung di Pemerintahan Prabowo Subianto.
Proyek tol ini disebut Dody menghadapi berbagai tantangan seperti lahan, pendanaan dan sempat mengalami gagal lelang.
"Lahan sih biasanya. Satu, karena kesiapan lahan. Kedua, pendanaan," katanya ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Sebagai informasi, rencana awalnya Tol Getaci sepanjang 206,65 kilometer membentang sampai Cilacap dan akan mulai dibangun pada akhir tahun 2022.
Sebelumnya, Konsorsium BUMN-Swasta PT Jasamarga Gedebage Cilacap yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, telah menjadi pemenang tender proyek Tol Getaci.
Namun, Konsorsium BUMN tersebut mundur karena masalah restrukturisasi salah satu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Kemudian proyek Tol Getaci kembali dilelang ulang.
Dalam pengerjaannya, pembangunan Tol Getaci dibagi menjadi empat seksi.
Seksi satu junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 km, seksi dua Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 km, seksi tiga Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 km, dan seksi empat Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 km.