Terbukti Lewat Studi, Ini Deretan Makanan yang Bisa Perpendek Umur
GH News May 07, 2025 08:25 PM

Sebuah studi belum lama ini menemukan risiko kematian dini lebih besar pada mereka yang terbiasa mengonsumsi ultra processed food (UPF) atau makanan dengan pengolahan ultra. Bahkan, risiko ini terjadi saat 10 persen dari asupan konsumsi sehari-hari mereka adalah UPF.

Angka kematian meningkat di sekitar kelompok usia 30 hingga 69 tahun, berdasarkan hasil pemantauan lebih dari 200 ribu orang di delapan negara, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Brasil, Kanada, Chili, Kolombia, dan Meksiko.

"Setiap peningkatan 10 persen dalam kontribusi makanan UPF dari asupan total, ada peningkatan 2,7 persen risiko kematian dini, karena penyakit apapun," tulis riset tersebut, dikutip dari CNN, Rabu (7/5/2025).

Meskipun sulit untuk membuktikan secara pasti keterkaitan keduanya, para peneliti mengatakan hal itu menunjukkan UPF berkontribusi secara signifikan terhadap keseluruhan beban penyakit di banyak negara.

Sejumlah pakar gizi tidak terkejut melihat laporan terkait. Grace Derocha, RDN, CDCES, MBA, pakar gizi di Academy of Nutrition and Dietetics menyebut temuan tersebut sejalan dengan penelitian yang ada sebelumnya, mendukung pemahaman asupan makanan dengan pengolahan ultra yang tinggi berkontribusi terhadap masalah kesehatan.

Apa Saja Makanan UPF?

Makanan dengan pengolahan ultra mengalami banyak proses ekstra sebelum akhirnya dipasarkan dan siap dikonsumsi. Makanan UPF mencakup berbagai hal seperti:

  • nugget ayam
  • permen
  • makanan ringan
  • soda.

"UPF adalah produk yang diproduksi secara industri yang sering kali mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pemanis, pewarna, dan pengemulsi," kata Derocha.

"Makanan ini biasanya mengandung banyak gula tambahan, lemak tidak sehat, dan natrium, serta rendah nutrisi dan serat penting."

Sayangnya, makanan olahan ultra cenderung sangat lezat dan itu sudah menjadi ciri khas cara pembuatannya.

"Desainnya bertujuan untuk menjadi sangat lezat, yang dapat menyebabkan makan berlebihan dan mengganggu tanda-tanda lapar alami," lanjut Derocha. Dengan kata lain, makanan ini dibuat untuk memastikan tidak berhenti hanya pada beberapa keripik atau kue, bahkan jika seseorang sudah kenyang, ada rasa ingin memakannya lagi.

Makanan utuh seperti buah dan sayur segar serta protein sederhana adalah yang terbaik, tetapi jika ingin membeli makanan kemasan, harus memilih makanan yang daftar bahannya lebih pendek, mudah dipahami atau misalnya, hindari bahan-bahan seperti minyak sayur terhidrogenasi parsial atau sirup jagung fruktosa tinggi.

"Berhati-hatilah dengan bahan-bahannya, daftar panjang dengan istilah yang tidak dikenal sering kali menunjukkan proses pengolahan yang tinggi," kata Derocha.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.