TRIBUNNEWS.COM - Siklus satu dekade juara Proliga bisa menjadi angin segara bagi Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan.
Bukan hasil mustahil bagi Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan mengawinkan gelar juara Proliga 2025.
Grand final Proliga 2025 berlangsung 10-11 Mei di GOR Amongrogo, Yogyakarta. Di mana mempertemukan Jakarta LavAni Transmedia vs Jakarta Bhayangkara Presisi sektor putra serta duel Jakarta Pertamina Enduro vs Jakarta Popsivo Polwan.
Jakarta Bhayangkara Presisi jelas berambisi mengulang sukses tahun lalu saat merajai kompetisi kasta tertinggi pervolian Tanah Air.
Beda cerita dengan Jakarta LavAni Transmedia.
Dio Zulfikri dan kolega mengusung misi revans atas kekalahan dari Bhayangkara Presisi di partai final Proliga 2024, yang sekaligus jadi penyebab kegagalan LavAni mengukir sejarah sebagai tim pertama meraih juara tiga musim beruntun.
Berpindah ke sektor putri, Jakarta Pertamina Enduro berupaya mengulang sukses Proliga 2018 saat menjadi kampiun.
Terakhir kali tim besutan BUMN ini mencapai laga final tahun 2023, yang sayangnya dalam partai perebutan juara takluk dari Bandung BJB Tandamata.
Lalu Popsivo Polwan juga ingin mengakhiri penantian enam tahun mereka saat kali terakhir juara Proliga 2019.
Sorotan tertuju kepada Bhayangkara Presisi dan Popsivo yang merupakan tim bentukan korps Polri.
Ada siklus menarik yang membuat kedua tim bisa merajai Proliga 2025 dengan mengawinkan gelar juara.
Yap, sepanjang sejarah penyelenggaraan Proliga, siklus satu dekade menempatkan tim yang sama mampu mengawinkan gelar juara dari sektor putra-putri.
Pada Proliga 2005, sektor putra Jakarta BNI Taplus sukses menjadi kampiun, yang disandingkan dengan sukses tim, Jakarta BNI Maybank juara sektor putri.
Berselang 10 tahun, tepatnya pada gelaran Proliga 2015, tim besutan BUMN Jakarta Electric PLN mampu mengawinkan gelar juara di sektor putra maupun putri.
Dan kini pada edisi Proliga 2025, Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan bisa mengulang sukses yang sama.
Di atas kertas, Popsivo Polwan diunggulkan untuk mengatasi perlawanan Tisya Amallya dkk. Terlebih secara permainan, Madison Kingdon Rishel dan Jess Mruzik sebagai legiun asing Popsivo, mampu tampil semakin padu.
Sementara dari kubu Pertamina Enduro, alih-alih mengandalkan Jordan Thompson yang berstatus penggawa timnas voli putri Amerika Serikat.
Adalah Junaida Santi muncul sebagai tulang punggung tim Pertamina Enduro.
Beda cerita dengan Bhayangkara Presisi yang secara potensi untuk mengalahkan LavAni sedikit lebih kecil.
Sebab dari empat pertemuan sepanjang musim Proliga 2025, Bhayangkara Presisi mengalahakn LavAni baru sekali. Itupun terjadi di babak final four seri Solo yang keduanya sudah dipastikan menembus partai grand final.
Venue: GOR Amongrogo, Jogja
Sabtu, 10 Mei 2025
- Pukul 16.00 WIB: Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia vs Jakarta Electric PLN (Perebutan Juara Ketiga)
- Pukul 19.00 WIB: Jakarta Popsivo Polwan vs Jakarta Pertamina Enduro (Final Utama)
Minggu, 11 Mei 2025
- Pukul 16.00 WIB: Palembang Bank SumselBabel vs Surabaya Samator (Perebutan Juara Ketiga)
- Pukul 19.00 WIB: Jakarta Bhayangkara Presisi vs Jakarta LavAni Livin Transmedia (Final Utama)
(Giri)
