TRIBUNNEWS.COM - Kesedihan selimuti SD Islam Tahfidz Quran As Syafiiyah, Magelang, Jawa Tengah.
Rombongan guru yang hendak melayat ke Purworejo alami kecelakaan maut di Jl Provinsi Magelang-Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025) siang.
Maftuhin, guru Pendidikan Agama Islam pun mengenang para korban sebelum kejadian.
Siang tadi, ia mendapat kabar bahwa 10 ustazah dari Yayasan As Syafiiyah meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut.
Ia menceritakan bahwa dirinya selalu dekat dengan para korban.
Bahkan, sebelum para korban berangkat untuk takziah naik angkot, Maftuhin sempat bergurau dengan korban.
"Saya kebetulan selalu dekat dengan mereka. Selalu berbincang apa pun, tidak ada firasat apa pun,"
"Cuma tadi (sebelum berangkat) banyak bergurau, ustazah kelas enam (SD) memang lucu lucuan. Tidak tahu, ternyata itu menjadi kenangan terakhir bagi saya," kata Maftuhin, dikutip dari TribunJogja.com.
Para ustazah yang jadi korban kecelakaan menurut Maftuhin merupakan sosok yang ceria.
Bahkan di antaranya ada yang penghafal Alquran.
Sosok korban juga disebut Maftuhin bisa mendidik para muridnya dengan baik.
Para korban selalu semangat dalam mengajarkan ke anak didik supaya bisa menghafal kitab suci.
"Di dalam pelajaran juga bisa mendidik dengan baik," ungkapnya.
Diketahui, kecelakaan maut yang terjadi di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo ini diduga karena truk yang gagal melakukan pengereman menabrak angkot yang berisikan belasan orang.
Angkot berkelir biru juga tertimpa bodi truk hingga ringsek.
Mengutip TribunJogja.com, Dirlantas Polda Jateng, Kombes M Pratama Adyasastra menuturkan, kecelakaan ini terjadi sekira pukul 11.00 WIB.
Ia mengatakan truk besar tersebut melaju dari arah Magelang ke Purworejo.
Sesampainya di turunan Tanjakan Ngangkruk, truk diduga mengalami rem blong.
"Truk diketahui datang dari arah Magelang ke Purworejo lalu menuruni Tanjakan Ngangkruk," jelas Pratama di lokasi kejadian.
Kombes Pradana menuturkan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait penyebab kecelakaan maut ini.
Apakah truk mengalami rem blong atau sopir truk yang tidak sempat melakukan pengereman.
"Berdasarkan pemeriksaan yang kami lakukan di lokasi kejadian, tidak ada bekas rem dari truk tersebut," ujarnya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Ahmad Syarifudin)