Dialog dengan Warga Kampung Nelayan, Gus Ipul Ajak untuk Hidup Sehat dan Berdaya
Content Writer May 08, 2025 10:33 AM

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul berdialog dengan kelompok nelayan di Masjid Alfurqon, Kertawinangun, Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (7/5/2025).

Dalam kesempatan ini, Gus Ipul menyerap langsung aspirasi warga dan menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan solusi konkret atas persoalan sosial dan sanitasi dasar yang dihadapi masyarakat pesisir sehingga bisa hidup sehat.

Salah satu isu utama yang mencuat dalam dialog adalah ketiadaan fasilitas sanitasi. Warga mengungkapkan mereka selama ini tidak memiliki toilet dan air bersih, sehingga terpaksa buang air besar di laut atau sungai, termasuk perempuan dan anak-anak.

"Karena enggak ada MCK itu, maka warga biasanya di sungai atau di laut atau dengan kata lain di perahu. Ini tidak baik untuk kesehatan lingkungan dan masa depan anak-anak. Kita harus ubah kebiasaan ini, tapi tentu dengan menyiapkan sarana dan prasarananya,” ujar Gus Ipul.

Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Sosial bekerja sama dengan beberapa pihak akan membangun MCK komunal lengkap dengan air bersih, yang akan disesuaikan dengan jumlah rumah. Gus Ipul menegaskan pentingnya pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas bersama secara gotong royong.

Rencana pembangunan MCK akan mempertimbangkan jumlah rasio kepala keluarga. Pemerintah juga akan melibatkan masyarakat agar fasilitas dijaga secara kolektif dan berkelanjutan.

Selain gaya hidup sehat, Gus Ipul juga mendorong warga untuk berdaya dengan membuka usaha. Salah satu opsinya dengan mengakses program kredit usaha nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Perwakilan KKP yang hadir lantas menjelaskan bahwa pemerintah juga memiliki program strategis lain untuk mendukung nelayan, seperti penanaman mangrove, pengurangan sampah plastik laut, dan fasilitas sarana perikanan tangkap. Warga selama ini mengaku kesulitan mendapat pinjaman modal usaha dengan bunga rendah.

“Kalau pinjam di tempat rentenir, bunganya tinggi dan pencairannya dipotong. Kredit murah Rp1 juta, bunganya Rp40.000 untuk setahun. Jangan mau ditambah-tambahin bunganya, kalau ada yang nambah-tambahin bunga lapor ke Pak Bupati (Indramayu)," kata Gus Ipul yang disambut riuh tepuk tangan warga.

Tak hanya itu, Gus Ipul juga menanggapi langsung persoalan BPJS Kesehatan yang diputus secara sepihak. Ia memastikan warga bisa melakukan pendaftaran ulang atau mengurus SKTM jika tidak mampu.

Program bantuan sosial seperti PKH dan BPNT juga menjadi perhatian dalam dialog ini. Pendataan ulang sedang dilakukan agar bantuan lebih tepat sasaran sesuai arahan Presiden Prabowo.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.