TRIBUNJATENG.COM - Muhammed Yusuf, driver ojek online (ojol) tampak panik ketika menemukan mayat bayi di dalam paket yang diantarnya di sekitar area kuburan.
Apalagi whatsapp (WA) sang pemilik paket tidak bisa dihubungi setelah Yusuf berusaha mengonfirmasi isi paket berisi mayat bayi yang ditutupi sajadah biru.
Seorang pria mengaku Rudi memesan driver ojek online untuk mengantarkan paket berupa tas hitam di Medan.
Rudi meminta Muhammad Yusuf mengantarkan paket hitam ke seseorang bernama Putri.
Alangkah terkejutnya Yusuf ketika sampai tujuan pengiriman membuka tas hitam tersebut berisi mayat bayi ditutupi sajadah biru.
Seorang driver ojek online di Medan kaget sekaligus bingung setelah tahu paket yang ia antar ternyata bayi yang sudah meninggal dunia.
Dalam unggahan yang dibagikan akun Tiktok @seputarbinjaireborn pada Kamis (8/5/2025) tampak seorang driver ojol yang nampak kebingungan.
Driver ojol bernama Muhammad Yusuf itu diminta mengantarkan paket tas hitam.
Paket itu ditujukan ke rumah di Jalan Ampera III Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur.
Namun ternyata setelah dibuka, tas itu berisi bayi dalam kondisi meninggal dunia.
Bayi yang sudah pucat itu dibungkus dengan selimut hijau.
Driver ojol itupun panik dan menunjukkan riwayat pesanan yang ia terima.
“Dia cuma kirim barang. Nanti ada yang terima, rumahnya sebelah masjid namanya Putri,” ucap ojol tersebut.
Warga pun terus mengintrogasi ojol tersebut.
Yusuf juga menunjukkan bukti chat orderan dari customernya.
Sedangkan ojol tersebut terus berusaha menghubungi penerima.
“Saya juga chat juga,” ucap si Ojol.
Paket itu sendiri merupakan pesanan dari customer bernama Rudi melalui aplikasi.
Dilansir dari Tribun Batam, insiden itu terjadi pada Kamis (8/5/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.
Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams) mengatakan jika Yusuf berjumpa dengan Rudi di depan minimarket Jakan KL Yos Sudarso.
“Yusuf menerima barang yang akan diantar ke penerima bernama Putri, paket berupa satu kota kardus,” ucap Agam melalui saluran telepon, dikutip dari Kompas.
Yusuf lalu meluncur ke lokasi penerima.
Sampai di lokasi, Yusuf menelfon Putri.
Namun Putri meminta Yusuf memberikan ke marbot masjid.
Yusuf pun menolak karena di lokasi tidak ada orang.
Lalu Yusuf tak bisa menghubungi Putri lagi.
Ia lalu bertanya kepada warga tentang sosok Putri.
“Karena tak ada yang kenal, ia berinisiatif membuka paket bersama warga sekitar, terus terkejut rupanya ada mayat bayi,” jelas Agam.
Di dalam tas juga ada surat bertulis ‘Serahkan saja paket ini ke Marbot Masjid’.
Yusuf pun menjalani pemeriksaan di Polsek Medan Timur.
Penemuan Mayat di Blora
Jenazah Sunarto (70), ditemukan meninggal dunia di kamar, di rumahnya, RT 06 RW 01, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Kamis (8/5/2025) pagi.
Ketua RT 06 RW 01, Kelurahan Mlangsen, Mustakim, menjelaskan kronologi penemuan jenazah Sunarto.
Hari Minggu, Mustakim, bersama warga lainnya sempat mengobrol dengan Sunarto.
Namun, di hari berikutnya Mustakim sudah tidak melihat Sunarto lagi.
"Kemudian Senin, saya nggak pernah ketemu lagi, dan juga nggak pernah melihatnya di Musala. Hari selanjutnya nggak ada lagi."
"Kalau pergi, kok nggak ada pamitan. Nah di situ kami curiga," terangnya.
Kemudian, hari ini, Mustakim bersama warga mencoba mendatangi rumah Sunarto.
Rumah Sunarto terkunci dari dalam. Lalu Mustakim dan warga berinisiatif mengelilingi rumah Sunarto.
Kemudian mencium bau menyengat, dan melihat lalat yang keluar dari sela-sela jendela kamar.
"Yang bersangkutan ternyata meninggal di kamarnya. Mengetahui hal itu kami langsung laporan ke Babinkamtibmas, diteruskan ke Polsek dan Polres."
"Terus tim gabungan dari BPBD, Polsek datang ke sini untuk mengevakuasi jenazah," ujarnya.
Mustakim mengatakan Sunarto hidup seorang diri di rumahnya. Anaknya berada di Jakarta.
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Triyono, mengatakan kondisi tubuh korban sudah mengalami pembengkakan.
"Kami dari tim TRC BPBD Blora menerima laporan dari Polsek Kota bahwa ada penemuan jenazah, sekitar jam 07.40 WIB."
"Dengan demikian, kami melaksanakan koordinasi bersama Polsek, kemudian bersama relawan selanjutnya untuk mengevakuasi jenazah dibawa ke kamar jenazah di Rumah Sakit Umum Blora."
"Saat kita temukan kondisi jenazah sudah tidak bernyawa dan kondisi tubuhnya sudah membengkak, dan sudah ada belatung," terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Blora, AKP Rustam, memperkirakan Sunarto sudah meninggal dunia tiga hari lalu.
"Diperkirakan telah meninggal dunia kurang lebih sudah tiga hari," terangnya.
Saat ini belum diketahui penyebab kematian yang bersangkutan. Masih dalam proses penyelidikan.(*)