Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2025, Ustadz Adi Hidayat Urai Cara Gabung Shaum Senin Kamis
Mariana May 09, 2025 08:33 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara Puasa Ayyamul Bidh yang digabung dengan puasa sunnah lainnya di antaranya Puasa Senin Kamis.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di bulan Zulkaidah 1446 Hijriyah, bertepatan bulan Mei 2025 bisa disimak di artikel ini.

Aturan membaurkan niat puasa dalam satu kali pelaksanaan, dituturkan Ustadz Adi Hidayat pendapat ulama ada yang membolehkan ada pula yang menganjurkan untuk dipisah.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Zulkaidah 1446 Hijriyah

Saat ini berada di bulan Zulkaidah 1446 Hijriyah, bulan ke-11 sistem penanggalan Islam.

Diketahui 1 Zulkaidah 1446 Hijriyah bertepatan pada Selasa (29/4/2025) maka jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Zulkaidah 2025 adalah sebagai berikut:

Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Minggu, 11 Mei 2025 atau 13 Zulkaidah 1446 H

Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Senin, 12 Mei 2025 atau 14 Zulkaidah 1446 H

Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga: Selasa, 13 Februari 2025 atau 15 Zulkaidah 1446 H

Pada jadwal Puasa Ayyamul Bidh di bulan Zulkaidah atau Mei 2025, hari kedua bertepatan dengan Senin yang mana umat Islam juga dianjurkan menjalankan Puasa Senin Kamis.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan rutinitas puasa sunnah misalnya Senin Kamis yang biasa dikerjakan umat Islam, akan ikut pahalanya ketika mengerjakan puasa yang tingkatannya lebih tinggi.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan ada ulama yang membolehkan menyatukan niat, ada pula yang memisahkan dengan pendapat satu niat untuk satu amalan.

"Tapi ingat, ketika Anda berpindah pada amalan yang lebih tinggi maka amalan rendah akan ikut pahalanya. Misal, amalan rendah ke yang tinggi puasa Senin Kamis yang dilaksanakan Senin dan Kamis, lalu Puasa Ayyamul Bidh, Anda mendapati puasa Syawal berkaitan dengan puasa Seninnya bertepatan pula Ayyamul Bidh, Anda niatkan Syawalnya, maka Senin dan Ayyamul Bidh otomatis dituliskan pahalanya," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Mentari Senja TV.

Pahala puasa Senin dan Ayyamul Bidh yang didapat itu adalah karena kebiasaan yang dilakukan sebelumnya yang mana rutin mengerjakan puasa sunnah Senin Kamis dan Ayyamul Bidh di pertengahan bulan.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan rumusnya yakni pindahkan amalan yang rendah ke yang tinggi. Begitu mengerjakan amalan yang tinggi di saat bersamaan maka amalan yang rendah sudah dituliskan pahalanya.

"Jangankan puasa Syawal, Anda puasa Senin Kamis misal terus Anda pindah ke puasa Daud. Senin puasa, Selasa tidak, Rabu puasa, maka Kamis tidak, yang biasa puasa Senin Kamis meski tak puasa Kamis, pahalanya tetap dituliskan," urai Ustadz Adi Hidayat.

Hal itu karena Puasa Daud adalah puasa selang seling, sehingga puasa Kamis tak perlu lagi dikerjakan, dan meski tidak berpuasa maka sudah dihitung pahala karena kebiasaan sebelumnya.

Terlebih jika puasa Syawal dikerjakan bertepatan dengan puasa Ayyamul bidh dan puasa Senin Kamis, maka akan mendapat tiga pahala sekaligus.

Sehingga kesimpulannya adalah tak perlu menyatukan dua atau tiga niat bersamaan. Cukup berniat puasa dengan tingkatan puasa yang lebih tinggi, dalam hal ini adalah Puasa Daud lebih tinggi dibanding puasa sunnah lainnya yang telah disebutkan.

Namun bagi Anda yang mengikuti pendapat ulama yang membolehkan niat puasa sunnah digabung maka bisa berniat dengan cara menyebutkan sejumlah puasa sunnah.

Niat Puasa Sunnah

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat puasa sunnah selengkapnya:

1. Puasa Senin Kamis

Niat Puasa Hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Hari Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.

2. Puasa Ayyamul Bidh

Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Lafal latin:

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya:

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

4. Puasa Daud

Berikut bacaan Niat Puasa Daud:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA

Artinya : "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala"

(Banjarmasinpost.co.id)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.