Seiring meningkatnya ketegangan dengan Pakistan, maskapai penerbangan di India telah menangguhkan penerbangan dari dua lusin bandara di wilayah utara dan barat. Ratusan penerbangan dibatalkan, ribuan penumpang terlantar.
Mengutip Associated Press (AP), Jumat (9/5/2025) Kementerian Penerbangan Sipil India pada Kamis malam mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan penutupan sementara 24 bandara di India.
Sementara itu, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan melanjutkan penerbangan nasional setelah penangguhan di empat bandara.
Dalam pemberitahuan kepada penumpang, maskapai penerbangan domestik utama India mengatakan penerbangan ditangguhkan hingga Sabtu dari bandara termasuk Amritsar di Punjab utara dan Srinagar di Kashmir yang dikuasai India, yang berbatasan dengan Pakistan.
Indigo, maskapai penerbangan domestik terbesar di negara itu, pada Rabu membatalkan 165 penerbangan, sedangkan Air India dan Air India Express turut membatalkan penerbangan. Air India mengalihkan dua penerbangan internasionalnya dalam perjalanan dari Amritsar, dekat Lahore, ke New Delhi, karena penutupan bandara yang tiba-tiba.
India dan Pakistan berada di ambang krisis militer baru setelah otoritas New Delhi melancarkan serangan rudal ke wilayah Pakistan pada hari Rabu. Target serangan disebut India sebagai kamp pelatihan teroris untuk membalas pembantaian 26 wisatawan India bulan lalu di Kashmir yang dikuasai India.
Segera setelah pembunuhan tersebut, kedua negara dengan cepat bergerak untuk menutup wilayah udara masing-masing bulan lalu, dan India telah menutup beberapa bandaranya. Pembatalan penerbangan telah mengakibatkan kesengsaraan bagi penumpang.
Rahul, seorang pengusaha India berusia 32 tahun, mengatakan penerbangannya dari Dubai ke Chandigarh dibatalkan pada Rabu setelah penutupan bandara India. Maskapai penerbangan menawarinya penerbangan yang dijadwalkan ulang ke Delhi dan kemudian naik bus ke Chandigarh.
"Ini situasi keamanan. Saya mengerti," katanya.