Pengakuan Wanita Alami Mati Suri, Begini yang Dirasakannya saat 'Meninggal'
GH News May 09, 2025 09:04 PM

Lisa Small (41) di Florida, Amerika Serikat menceritakan pengalaman mati surinya yang mencekam. Kejadiannya terjadi pada tahun 2008 ketika ia masih berumur 24 tahun.

Pada saat itu, ia mengalami kecanduan obat-obatan terlarang dan alkohol. Saat menghadiri suatu pesta, ia mengalami henti napas meski matanya masih terbuka.

Kekasihnya saat itu melakukan resusitasi jantung-paru selama 40 detik sebelum Lisa kembali sadar. Tak lama berselang, ia kembali kolaps untuk yang kedua kalinya dan langsung dibawa ke fasilitas medis.

Dokter menuturkan henti napas yang dialami Lisa sangat berbahaya. Meski jantungnya masih berdetak, tubuh tidak mendapatkan oksigen karena pernapasan berhenti.

Fenomena ini telah lama menjadi daya tarik bagi dokter dan masyarakat. Kondisi yang dialami Lisa diyakini sebagai 'meninggal secara klinis' dan sangat tidak mungkin untuk bertahan hidup.

Banyak dari orang yang mengalami 'mati suri' mengaku mengalami penglihatan aneh ketika mengalami kondisi tersebut.

"Saya benar-benar berhenti bernapas. Saya kolaps. Saya berhenti bernapas. Tiba-tiba saya berada di lapangan terbuka yang sangat luas dan ada pohon di sebelah saya, lalu ada seorang pria berpakaian putih," cerita Lisa dikutip dari Daily Mail, Jumat (9/5/2025).

"Jauh bermil-mil, ada lautan manusia. Saya tidak dapat melihat siapapun secara fisik, tetapi saya merasa seperti mengenal mereka," sambungnya.

Lisa menuturkan itu adalah hal luar biasa yang tidak bisa dijelaskan. Ketika kolaps untuk yang kedua kalinya, ia muncul di tempat yang sama.

Ia mengaku sangat beruntung bisa selamat. Kondisi henti napas umumnya dapat berakibat fatal hingga kematian.

Sebuah studi yang diterbitkan Canadian Medical Association Journal mengungkapkan dari 517 pasien henti napas, hanya 59,6 persen yang dapat diresusitasi di rumah sakit. Sekitar 26,9 persen berhasil keluar dari rumah sakit, dengan 24,3 persen yang bertahan hidup selama setahun. Hanya 15,9 persen yang bertahan hidup hingga 5 tahun.

Ini bukan pertama kalinya orang yang mengalami pengalaman mendekati kematian atau 'mati suri' mengaku melihat penampakan-penampakan aneh. Selama bertahun-tahun, banyak ahli mencoba mencari tahu apa keterkaitan tersebut.

Dalam salah satu penelitian, disebutkan otak manusia masih berfungsi normal untuk waktu yang sangat singkat setelah jantung berhenti, meski otak nampak telah berhenti beraktivitas pada pemindaian.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa otak masih mengalami ledakan aktivitas sporadis setelah satu jam tanpa oksigen, selama resusitasi.

Temuan semacam itu yang membuat beberapa dokter menyerukan perombakan praktik standar yang mengatur orang harus dinyatakan meninggal setelah 3-5 menit kekurangan oksigen ke otak. Karena pasien ini secara teori masih dapat diresusitasi.

Sementara bukti tentang sesuatu yang terjadi di otak setelah kematian klinis masih dieksplorasi. Pertanyaan seputar mengapa orang memiliki pengalaman serupa masih menjadi perdebatan di antara para ahli.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.