TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. Usman Sumatri mengatakan, pemanfaatan teledentistry dan teknologi digital akan menjangkau pasien di daerah-daerah terpencil secara efisien.
Dengan demikian, pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi bisa lebih banyak.
Ia mencontohkan, pemanfaatan teknologi AI misalnya bisa mempermudah dokter-dokter melakukan diagnostik.
Kemudian, juga mempermudah dokter memberikan berbagai informasi ke pasien.
“Kami juga bisa melayani pasien jarak jauh. Mau tidak mau, ke depan akan ada trend ke sana. AI itu kan dari sebagai knowledge di dunia itu dijadikan satu pengetahuan,” kata dia saat ditemui di dalam konferensi pers Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC) 2025 di Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Di satu sisi, ia memastikan, kehadiran AI dan teknologi digital diharapkan tidak mengabaikan pentingnya keahlian medis manusia.
Drg. Usman menyebut, tranformasi ketahanan kesehatan gigi mencerminkan komitmen yang luas untuk membangun sistem kesehatan lebih tangguh dan inklusif.
“Penting untuk terus berupaya membangun langkah pencegahan jangka panjang, pendidikan dan akses kepada perawatan kesehatan mulut dan gigi yang berkualitas bagi siapapun,” jelas Drg. Usman.
Berangkat dari kondisi ini, IDEC bakal digelar di JCC Jakarta pada 14 - 16 November 2025.
Kegiatan diselenggarakan PT Traya Eksibisi Internasional dan Koelnmesse Pte Ltd bekerjasama dengan PDGI.
Dengan tema “Transformation of Dental Health Resiliency”, IDEC 2025 diproyeksikan untuk mempertemukan lebih dari 250 merek lokal dan internasional yang akan menampilkan beragam produk dan teknologi terbaru, mulai dari perangkat imaging digital, CAD/CAM, hingga solusi berbasis AI.
“Harapannya agar terbangun ekosistem yang tangguh melalui kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi terkini, serta berfungsi sebagai katalis penting bagi pertumbuhan dan pengembangan profesi kedokteran gigi di Indonesia,” ungkap ketua acara IDEC 2025 Dr. drg. Himawan Halim, DMD, MS, FICD, Sp.Ort. (Rina Ayu)