TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ajang lari ultra-maraton amal, Run to Care 2025, kembali digelar dengan semangat baru.
National Director SOS Children’s Villages Indonesia, Gregor Hadi Nitihardjo, menekankan pendekatan inovatif tahun ini: memperluas jangkauan kampanye melalui penyelenggaraan lari di berbagai kota dan versi virtual.
"Kami akan menyelenggarakan Run to Care di empat kota besar yakni Bali, Semarang, Jakarta, dan Bandung dan menghadirkan versi virtual yang inklusif bagi pelari di seluruh penjuru negeri," ujar Gregor saat mengumumkan kerja sama dengan 99 Virtual Race di Jakarta, baru-baru ini.
Pemilihan Jakarta sebagai salah satu kota utama didasari posisinya sebagai pusat tren lari nasional dan episentrum informasi.
“Hal ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan utama: memperluas jangkauan Run to Care dan mengajak lebih banyak pelari untuk berkontribusi bagi anak-anak dalam pengasuhan SOS Children’s Villages,” lanjutnya.
Gregor juga berharap partisipasi dalam Run to Care 2025 tidak berhenti sebagai aksi lari amal semata, namun menjadi pintu masuk untuk mengenal lebih dalam misi SOS Children’s Villages.
“Melalui rangkaian Run for Children di berbagai kota dan RTC Virtual, kami membuka ruang keterlibatan yang lebih luas agar para pelari dapat terus berkontribusi—tidak hanya lewat Run to Care, tetapi juga sebagai donatur rutin, relawan, atau penyebar pesan kebaikan,” ujarnya.
Dengan semangat berlari dan berbagi, Run to Care 2025 mengajak masyarakat Indonesia menciptakan masa depan yang lebih baik bagi setiap anak—tempat mereka bisa bermimpi, bertumbuh, dan merasa dicintai.
CEO 99 Virtual Race, Stevie Go, menyampaikan bahwa sejak menjadi mitra resmi pada 2020, pihaknya berkomitmen memfasilitasi penyelenggaraan Run to Care edisi virtual, termasuk proses pendaftaran.
"Kami juga turut berdonasi melalui pembebasan biaya penggunaan aplikasi, serta menyumbangkan sebagian dari penjualan tiket dan add-on jersey," ungkap Stevie.
Ia berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut, sejalan dengan visi sosial 99 Virtual Race yang ingin mengajak peserta tidak hanya berlari untuk kesehatan pribadi, tetapi juga memberi dampak positif bagi sesama.
Pendaftaran telah dibuka sejak 26 April dan akan ditutup pada 3 Agustus 2025 dengan biaya registrasi Rp239.000, peserta akan memperoleh e-BIB, medali finisher, jersey finisher, e-sertifikat, serta kesempatan mendapatkan doorprize. Dari total biaya tersebut, Rp100.000 langsung disalurkan sebagai donasi.
Sejak pertama kali digelar pada 2017, Run to Care telah melibatkan lebih dari 1.700 pelari ultra, 4.000 peserta virtual, 1.400 relawan, 95 sponsor, dan menggerakkan lebih dari 57.000 donatur.
“Hingga kini, donasi kumulatif yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp15 miliar,” ujar Stevie.
Tahun ini, Run to Care menargetkan pengumpulan donasi sebesar Rp3 miliar untuk mendukung tiga program utama: dukungan nutrisi, pengembangan bakat anak, dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan untuk anak-anak di Jakarta.