Dramatisnya Evakuasi 3 Pemancing di Teluk Balikpapan yang Terjebak di Laut Akibat Mesin Kapal Mati 
Edi Nugroho May 10, 2025 11:31 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID, BALIKPAPAN –Dramatisnya evakuasi 3 pemancingdi Perairan Teluk Balikpapan yang terjebak di laut akibat mesin kapal mati, Sabtu (10/05/205).

Tim SAR gabungan langsung mengevakuasi ketiga pemancing tersebut ke Pantai Mas Permai, Klandasan. 

Korban dipindahkan ke atas RBB, sementara kapal mereka kami towing hingga ke daratan,

Seperti diketahui, sebuah insiden menimpa tiga pemancing di Perairan Teluk Balikpapan, tepatnya di sekitar buoy 9.

Kapal yang mereka gunakan mengalami mati mesin dan tidak bisa kembali ke daratan hingga akhirnya dievakuasi oleh tim SAR gabungan.

Informasi kejadian pertama kali diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan pada pukul 11.00 WITA, dari salah satu pemancing bernama Fauzi.

Ia melaporkan bahwa dirinya bersama dua temannya, Weril (28) dan Alam (21), terjebak di laut setelah kapal yang mereka tumpangi mogok saat memancing.

"Kami menerima informasi dari salah satu korban yang mengabarkan ada kapal pemancing yang mati mesin di sekitar buoy 9 Teluk Balikpapan," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Balikpapan, Endrow Sasmita.

Buoy sendiri merupakan penanda alur pelayaran yang digunakan para pelaut untuk navigasi memasuki wilayah perairan tertentu.

Setelah informasi diterima, tim rescue Kantor SAR Balikpapan segera bergerak cepat. Dengan bantuan dari Direktorat Polair, mereka mengerahkan satu armada Rigid Buoyancy Boat (RBB) untuk menjemput korban yang berada sekitar 10 mil laut dari Dermaga Somber.

"Setibanya di lokasi, tim kami langsung mengevakuasi ketiga pemancing tersebut ke Pantai Mas Permai, Klandasan. Korban dipindahkan ke atas RBB, sementara kapal mereka kami towing hingga ke daratan," jelas Endrow.

Beruntung, cuaca saat itu cerah dan ombak tidak terlalu tinggi, sehingga proses evakuasi berjalan lancar. Ketiga korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Salah satu korban, Weril, mengaku sempat panik saat mesin kapal mati sekitar pukul 09.00 WITA. Setelah mencoba memperbaiki dan tidak berhasil, mereka menghubungi Basarnas dua jam kemudian.

"Kejadiannya sekitar jam 9 pagi, kita mati mesin dan jam 11 baru hubungi Basarnas. Sekitar jam 12-an dijemput dan sampai ke pantai jam 13.20 WITA. Alhamdulillah kami semua selamat, dan cuaca juga mendukung," ungkap Weril.

Basarnas mengimbau masyarakat dan pemancing agar selalu mengecek kondisi mesin sebelum melaut serta membawa peralatan komunikasi dan keselamatan. (*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.