Dude Harlino Dukung Langkah Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Beri Masukan Soal Pendidik
Devi Agustiana May 11, 2025 07:34 PM

Grid.ID - Aktor Dude Harlino turut buka suara perihal kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengirimkan ratusan siswa nakal ke barak militer untuk tingkat SMA.

Suami Alyssa Soebandono itu mengaku mendukung kebijakan tersebut. Menurutnya, secara tidak langsung hal itu akan mengubah dan mendidik anak menjadi lebih baik.

Meski demikian, pemain sinetron Dewa itu sempat memberi pendapatnya agar pendidikan di barak militer bisa melibatkan pakar khusus. Dude Harlino memberi masukan agar pendidikan di barak militer sejalan dengan pola pendidikan yang tepat untuk anak-anak sesuai usianya.

"Saya melihatnya, mungkin nggak sesuai dengan pola militer, pasti ada penyesuaian sesuai dengan tingkat usia," kata Dude Harlino saat ditemui di kawasan Jagakarsa Jakarta Selatan, belum lama ini.

"Mungkin bisa diskusi juga dengan pakar pendidikan anak supaya bisa disinkronkan gitu ya dari sisi parenting," sambungnya.

Dengan membuka diskusi dan menentukan pola pendidikan di barak militer, maka mendisiplinkan anak sesuai tujuan utama Dedi Mulyadi bisa terealisasi. Menurutnya, langkah tersebut bisa menjadi salah satu opsi.

"Ini jadi satu opsi, tapi tidak menutup kemungkinan ada opsi yang lebih baik. Kembali ke masyarakat Jawa Barat untuk menilai," jelas ayah tiga anak tersebut.

Sebagai informasi, Dedi Mulyadi telah membuat kebijakan membawa anak-anak nakal untuk mejalani pendidikan disiplin di barak militer. Ia memastikan bahwa pendidikan di barak militer tak akan melanggar hak-hak anak.

"Jadi model itu (siswa nakal dibawa ke barak militer) yang kami kembangkan, kami tadi konsultasikan bahwa tidak ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan terhadap hak-hak anak sendiri," kata Dedi di Kantor Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM), Kuningan, Jakarta, Kamis (8/5/2025), seperti Grid.ID kutip dari Kompas.com.

Adapun nantinya siswa akan menjalani pendidikan di barak militer selama 28 hari. Selama ini siswa harus menaati beberapa aturan, seperti waktu tidur pada pukul 22.00 WIB, bangun pagi pada 04.00 WIB, dan beribadah ke masjid bagi yang penganut Islam.

Setidaknya sebanyak 272 siswa sekolah menengah atas di Jawa Barat sudah dikirim ke barak militer. Angka tersebut adalah akumulasi dari pertama kali kebijakan itu diberlakukan pada 1 Mei 2025.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.