TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 11 Mei 2025, sebuah foto yang menunjukkan puing-puing pesawat tempur muncul dan menimbulkan spekulasi mengenai identitasnya.
Foto ini menampilkan tumpukan material yang hancur, yang sedang diangkat oleh derek, dan menghasilkan pertanyaan mengenai kemungkinan identitas pesawat tersebut.
Beberapa pihak mengeklaim bahwa puing-puing tersebut adalah sisa dari jet tempur Rafale India yang diduga ditembak jatuh Pakistan selama operasi militer terbaru, atau Sukhoi SU-30 atau justru J-10 C Pakistan?
Artikel ini menyadur dari unggahan di situs Militer Bulgaria, di mana penulisnya meneliti puing-puing tersebut secara mendetail, membandingkan fitur-fitur yang terlihat dengan karakteristik Rafale dan jet tempur lainnya untuk menentukan kemungkinan identitasnya.
Penulis melakukan analisis mendetail terhadap puing-puing tersebut dan membandingkannya dengan karakteristik pesawat tempur lainnya untuk mengidentifikasi asal usulnya.
Puing-puing yang terlihat dalam foto tersebut adalah massa material yang mengalami kerusakan parah, dengan bentuk yang tidak beraturan.
Permukaannya menghitam, menunjukkan adanya paparan panas ekstrem, kemungkinan akibat ledakan atau kebakaran.
Di antara ciri-ciri yang mencolok, terdapat komponen yang tampak menyerupai sayap delta, yang merupakan karakteristik dari desain jet tempur tertentu, termasuk Rafale.
Sayap delta ini terlihat sangat rusak, dengan tepi yang sobek dan permukaannya yang tertutup jelaga.
Kerusakan yang parah menyulitkan untuk mengidentifikasi cat atau tanda lain yang mungkin ada, seperti bendera India atau nomor seri yang biasanya ditemukan pada sayap Rafale.
Namun, meskipun bentuk delta dapat dikenali, beberapa fitur utama Rafale, seperti canard dan bagian hidung, tidak terlihat.
Canard, yang merupakan permukaan kendali kecil yang terletak dekat hidung pesawat, berfungsi untuk meningkatkan stabilitas dan kemampuan manuver pada sudut serang tinggi.
Ketidakhadiran struktur ini dalam puing-puing sangat mengganggu proses konfirmasi identitas pesawat.
Fitur lain yang juga hilang adalah bagian hidung Rafale, yang biasanya berisi radar canggih dan avionik penting.
Hal ini menunjukkan tingkat kerusakan yang sangat tinggi.
Selanjutnya, pengamatan terhadap sisa-sisa komponen mesin di bagian belakang puing-puing tersebut menunjukkan adanya struktur yang mungkin merupakan bagian dari dua mesin, yang mengarah pada kemungkinan bahwa puing-puing tersebut berasal dari pesawat bermesin ganda, seperti Rafale.
Sebaliknya, Mirage 2000, pesawat lain buatan Prancis, adalah pesawat bermesin tunggal, sehingga konfigurasi mesinnya tidak sesuai dengan apa yang tampak di reruntuhan tersebut.
Pesawat lainnya, seperti F-16 dan JF-17, juga tidak cocok berdasarkan analisis ini, karena keduanya merupakan pesawat bermesin tunggal dan tidak memiliki desain sayap delta yang sama.
J10, pesawat tempur buatan Tiongkok, meskipun memiliki sayap delta, juga bermesin tunggal, yang membedakannya dari Rafale.
Keberadaan dua struktur mesin yang tampak di reruntuhan, yang sesuai dengan konfigurasi mesin ganda Rafale, semakin mengesampingkan kemungkinan puing-puing tersebut berasal dari pesawat bermesin tunggal.
Namun, kerusakan yang parah menambah ketidakpastian dalam identifikasi ini.
Mengingat semua analisis ini, puing-puing yang terlihat tidak memberikan cukup informasi untuk secara definitif mengidentifikasi apakah itu adalah Rafale, J10, atau Su-30.
Identitas pesawat sulit dipastikan karena tidak adanya tanda-tanda pengenal yang biasanya ada pada Rafale, seperti bendera India atau nomor seri.
Ekor vertikal ganda yang khas dari Su-30 juga tidak terlihat, lebih lanjut menunjukkan bahwa puing-puing tersebut bukan berasal dari pesawat tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap puing-puing yang terlihat, tampaknya lebih mungkin bahwa reruntuhan tersebut berasal dari jet tempur Rafale, meskipun banyak faktor yang masih menyisakan ketidakpastian.
Foto tersebut tidak memberikan cukup detail untuk memastikan identitas pesawat secara definitif, namun karakteristik sayap delta dan keberadaan dua mesin mendukung klaim bahwa ini adalah Rafale.