Video Suara Petugas Peringatkan Massa Tak Dekati Lokasi Ledakan Garut: Tahan Masyarakat, Kasih Jeda
Garudea Prabawati May 12, 2025 09:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Sesaat setelah musibah pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut terjadi, beredar sejumlah video detik-detik amunisi diledakkan.

Akibat dari peristiwa yang terjadi pada Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB itu, 13 orang tewas.

Video pertama yang beredar, memperlihatkan massa bermotor langsung mendekati lokasi ledakan amunisi, hanya beberapa detik setelah terjadi ledakkan.

Mereka mendekat ke lokasi karena ingin mencari sisa-sisa materi kuningan yang biasanya bisa dijual atau diolah kembali.

Kemudian, pada video kedua tampak dua ledakan dan terdengar suara personel yang memperingatkan massa agar tidak mendekati lokasi 

"Waspadai..waspadai masyarakat yang.. wahh (tiba-tiba terdengar ledakan kedua)."

 "Waspadai..waspadai pecahan masih nyembur. tahan masyarakat... tahan masyarakat. Waspadai...," demikian suara peringatan orang yang terdengar dalam video tersebut, dikutip dari TribunJabar.id.
 
Setelah itu, terdengar lagi peringatan dari orang itu.

"Kasih jeda..kasih jeda..kasih jeda untuk masyarakat..kasih jeda. Waspadai pada kebut-kebutan," seru orang itu.

Sebelumnya, warga setempat juga mengatakan bahwa sudah ada imbauan agar menjauh dari lokasi ketika kegiatan pemusnahan amunisi itu dilakukan.

Menurut warga setempat, kegiatan semacam ini memang sudah sering dilakukan sebelumnya.

“Sudah beberapa kali ada pemusnahan di sini. Warga biasa diperingatkan agar tidak mendekat,” ujar jurnalis Kompas TV, Ridwan Mustafa dalam laporan live Breaking News Kompas TV, Senin.  

Sejumlah saksi mata menyebut bahwa sebelum pemusnahan dilakukan, sudah ada pemberitahuan dari petugas kepada warga untuk menjauh.

Namun, berbeda dari sebelumnya, kali ini pemusnahan justru menimbulkan petaka hingga menewaskan belasan orang.

Identitas Korban

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi mengungkapkan, ada sembilan warga sipil dan empat anggota TNI yang turut menjadi korban tewas dalam peristiwa tersebut, salah satunya adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Kepala Gudang Pusat Munisi III.

"Korban-korban yang meninggal dunia di lokasi ledakan saat ini sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk otopsi dan pemulasaran jenazah," ujar Mayjen Kristomei Sianturi, dikutip dari TribunJabar.id.

Berikut daftar lengkap identitas 13 korban yang tewas tersebut:

  1. AGUS BIN KASMIN, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
  2. IPAN BIN OBAR, alamat Kp Cimerak Kec. Cibalong (MD).
  3. ANWAR BIN INON,alamat Kp. Cidahon Kec. Pameungpeuk (MD).
  4. ENDANG, alamat Singajaya (MD).
  5. YUS IBING BIN INON, alamat Kp. Cidahon Kec. Pameungpeuk (MD).
  6. IYUS RIJAL, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
  7. TOTO, Alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
  8. DADANG, alamat Kp. Sakambangan Kec. cibalong (MD).
  9. RUSTIAWAN, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
  10. Kolonel CPL ANTONIUS HERMAWAN. ST. MM, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
  11. Mayor COL ANDA ROHANDA, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
  12. KOPDA ERI DWI PRIAMBODO, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
  13. PRATU APRIL SETIAWAN, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).

Kronologi

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologis kejadian yang menewaskan 13 orang itu.

Sejak awal, menurut Brigjen Wahyu, tim penyusun amunisi dari TNI sudah melaksanakan pengecekan personel dan lokasi hingga dinyatakan aman untuk dilakukan pemusnahan.

"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," katanya, dikutip dari TribunJabar.id.

Tim kemudian menyiapkan satu lubang di luar dua sumur tadi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.

Saat tim menyusun amunisi aktif tak layak pakai di lubang itu, terjadilah ledakan yang menewaskan 13 orang tersebut.

"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," ujarnya.

Saat ini, Brigjen Wahyu mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan lokasi ledakan sampai aman bagi warga.

"Lokasi disterilkan petugas khawatir masih ada beberapa bahan bahaya yang perlu diamankan. Soal penyebabnya masih dilakukan penyidikan oleh TNI AD, termasuk korban sipil," katanya.

"Kami segenap keluarga besar TNI berbela sungkawa. TNI yang menjadi korban musibah ini merupakan prajurit yang miliki dedikasi tinggi dan kami juga duka cita atas meninggalnya warga sipil," ujarnya.

(Rifqah/Chaerul Umam) (TribunJabar.id/Seli Andina/Kemal Setia)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.