Tips Gunakan Bus Shalawat bagi Jemaah Haji RI Selama di Makkah
GH News May 13, 2025 02:03 AM

Pemerintah Indonesia menyediakan bus Shalawat untuk mengangkut jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram, Makkah, dan kembali lagi ke hotel. Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan jemaah saat hendak menggunakan bus Shalawat.

Sebagai informasi, ada tiga terminal di sekitar Masjidil Haram yang menjadi pemberhentian bus Shalawat. Tiga terminal itu ialah Syib Amir, Jiad atau Ajyat dan Jabal Ka'bah.

Jemaah yang menginap di hotel-hotel wilayah Syisah dan Raudhah dapat menggunakan bus yang berakhir di terminal Syib Amir. Jemaah yang tinggal di wilayah Jarwal akan diantar ke Terminal Jabal Ka'bah dan jemaah yang tinggal di wilayah Misfalah akan diantar ke terminal Jiad atau Ajyad.

Pantauan detikcom di Terminal Syib Amir, Senin (12/5/2025), tampak bus Shalawat akan menaikkan dan menurunkan jemaah haji RI di gate C dan D. Gate C ditandai dengan plang hijau sementara gate D ditandai dengan plang ungu.

Pemerintah Indonesia menyediakan bus Shalawat untuk mengangkut jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram, Makkah, dan kembali lagi ke hotel. (Haris Fadhil/detikcom).

Dari gate C dan D, jemaah harus berjalan ke arah kanan untuk menuju Masjidil Haram. Jemaah yang hendak menggunakan jasa pendorong kursi roda juga dapat memulai penyewaan jasa pendorong kursi roda resmi sejak turun di gate C atau D.

Pemerintah Indonesia menyediakan bus Shalawat untuk mengangkut jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram, Makkah, dan kembali lagi ke hotel. (Haris/detikcom).

Jika hendak pulang ke hotel, jemaah dapat naik bus dari gate yang sama. Jemaah harus mengingat nomor rute bus yang menuju halte terdekat dari hotelnya.

Nomor rute bus ditempel di bagian depan dan samping bus. Tampak angka dan nama terminal tertera jelas di badan bus.

"1 Syib Amir," demikian tulisan di salah satu bus.

Kabid Transportasi Petugas Penyelenggaraan Haji Indonesia (PPIH), Mujib Roni, mengatakan jemaah tak akan nyasar jika naik bus yang sesuai nomor rutenya. Dia mengatakan rute bus shalawat tidak saling bersinggungan.

"Tidak ada rute yang bertabrakan," ujar Mujib.

Dia menyebut jemaah juga telah diberikan kartu rute. Dia meminta jemaah menempelkan kartu tersebut di tas dokumen untuk memudahkan petugas membantu jemaah jika kebingungan naik bus.

"Jemaah tahu terminalnya apa. Misal Syib Amir, harus ingat-ingat baliknya ke sini lagi. Kalau bingung, nanti petugas akan nanya jemaah dari mana atau terminal apa. Nanti diarahkan," ucapnya.

Bus shalawat sendiri melayani 27 rute di empat wilayah. Ada sekitar 93 halte yang tersebar di dekat 250 hotel yang ditempati jemaah. Halte bus Shalawat biasanya terletak di depan hotel atau paling jauh sekitar 100 meter dari hotel jemaah.

Jumlah bus yang dioperasikan akan bertambah seiring kedatangan jemaah ke Makkah. Ada sekitar 11 ribu unit bus yang disiapkan untuk melayani 203.320 jemaah haji reguler.

Bus tersebut beroperasi selama 24 jam. Namun, layanan bus akan berhenti di waktu-waktu tertentu mengikuti kebijakan otoritas Arab Saudi.

Pemerintah Indonesia menyediakan bus Shalawat untuk mengangkut jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram, Makkah, dan kembali lagi ke hotel. (Haris Fadhil/detikcom).
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.