TRIBUNJATIM.COM - Kolonel Cpl Antonius Hermawan menjadi salah satu korban tragedi pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).
Seperti diketahui, ledakan menimbulkan 13 orang tewas yang terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil.
Hal ini lantas menjadi sorotan publik hingga viral di media sosial.
Salah satunya adalah sosok Kolonel Cpl Antonius Hermawan.
Sebelum meninggal dunia, Antonius sempat merayakan ulang tahun anak.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Antonius Hermawan yang merupakan Kepala Gudang Pusat Amunisi atau Gupusmu III Bandung turut menjadi korban.
Antonius Hermawan merupakan perwira jebolan Akademi Militer angkatan tahun 1997 dan pernah mengemban sejumlah posisi penting di lingkungan TNI.
Diketahui, salah satu peran yang pernah dijabatnya adalah sebagai Kepala Peralatan Kodam XVI/Pattimura.
Tidak hanya itu, Antonius juga sempat dipercayakan tugas sebagai Kepala Subbagian Pengamanan Personel dan Materiel di Bagian Pengamanan, Roum Setjen.
Belakangan ini, dirinya menjabat sebagai pimpinan Gudang Pusat Amunisi 3 di bawah komando Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat.
Penelusuran TribunJakarta.com, Antonius Hermawan cukup aktif di media social Instagramnya.
Postingan terakhir Antonius Hermawan diunggah pada 28 April 2025.
Antonius Hermawa nterlihat mengunggah kompilasi video yang diberi judul 2022-2025 Kilas Balik Pengabdian Kolonel CPL Antonius Hermawan Paldam XV/PTM.
Dalam video tersebut memperlihatkan beragam kegiatan kemanusiaan Antonius Hermawan bersama istri dan kesatuannya.
Lalu pada bulan Maret 2025, Antonius Hermawan mengunggah video yang merekam momen manis saat dirinya dan istri merayakan ulang tahun putra mereka yang ke-7 tahun.
Di awal video memperlihatkan putra Antonius Hermawan saat masih bayi, video berlanjut memperlihatkan momen perayaan ulang tahun sang anak dari tahun ke tahun.
Kemudian di akhir video, Antonius Hermawan dan istrinya menyanyikan lagu ulang tahun untuk anak mereka.
Sementara sang putra tersenyum semringah sambil memegang kue ulang tahun berhiaskan angka 7.
Raut kebahagian tergambar dengan jelas di wajah keluarga kecil tersebut.
"Selamat ulang tahun," ucap Antonius Hermawan dan istrinya, seraya mengecup dahi putra mereka.
Kronologi
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologis kejadian yang menewaskan 13 orang.
Menurut Brigjen Wahyu, tim penyusun amunisi dari TNI sudah melaksanakan pengecekan personel dan lokasi hingga dinyatakan aman untuk dilakukan pemusnahan.
"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," katanya
Kemudian, tim juga menyiapkan satu lubang di luar dua sumur tadi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.
"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," ujarnya.
Berkaitan 9 korban warga sipil yang meninggal, Kadispenad menyebut seluruhnya sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk Garut untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
Saat ini, karanya, upaya yang dilakukan ialah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan lokasi ledakan sampai aman bagi warga.
"Lokasi disterilkan petugas khawatir masih ada beberapa bahan bahaya yang perlu diamankan. Soal penyebabnya masih dilakukan penyidikan oleh TNI AD, termasuk korban sipil," katanya.
Lahan yang dipergunakan untuk memusnahkan amunisi tak layak ini merupakan lahan milik BBKSDA Garut yang memang rutin dilakukan dan lokasinya jauh dari pemukiman warga.
"Kami segenap keluarga besar TNI berbela sungkawa. TNI yang menjadi korban musibah ini merupakan prajurit yang miliki dedikasi tinggi dan kami juga duka cita atas meninggalnya warga sipil," ujarnya.
Berikut ini identitas 13 korban meninggal dunia:
-----