TNI sudah mengirim 4 jenazah anggotanya yang tewas dalam pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat, ke keluarga mereka di Jakarta dan Bekasi menggunakan empat ambulans.
Empat korban dari TNI yang meninggal dalam insiden tersebut adalah Kepala Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD, Kolonel Cpl Antonius Hermawan; Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD.
Kemudian, Mayor Cpl Anda Rohanda; Koptu Eri, anggota Gudpusmu III Puspalad; dan Pratu Aprio, anggota Gudpusmu III Puspalad.
Rumah duka keluarga dari tiga korban berada di Jakarta dan satu di Bekasi.
Empat ambulans yang membawa keempat jenazah tersebut terdiri dari dua ambulans dari Kodim Garut dan dua ambulans dari RSUD Guntur.
Keeempat ambulans berangkat ke Jakarta Senin (12/5/2025) malam dan dikawal mobil Provos TNI dan dua kendaraan lain.
INSIDEN PELEDAKAN AMUNISI Kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi.Total ada sekitar tujuh kendaraan mengawal empat jenazah yang menjadi korban tewas pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Pantai Cibalong, Garut.
Selain itu, sembilan jenazah dari warga sipil yang sudah teridentifikasi ada lima orang. Empat orang lagi masih proses identifikasi.
Hingga Senin malam, jenazah warga sipila belum diserahkan ke keluarga, masih ada di kamar mayat RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
Peledakan amunisi kedaluwarsa yang dilakukan TNI di Garut Selatan memakan korban jiwa 13 orang tewas, termasuk 4 anggota TNI.
Pemusnahan sejumlah amunisi expired tersebut dilakukan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin pagi pukul 09.30 WIB.
Rupanya peledakan amunisi expired tersebut dilakukan di lahan milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut.
SUMUR AMUNISI Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang. (dok.)"Untuk lahan peledakan yang digunakan adalah lahan BKSDA Kabupaten Garut," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, dilansir dari KompasTV.
Menurut Kristomei Sianturi, lahan tersebtu sudah rutin digunakan sebagai lokasi pemusnahan amunisi expired.
Kristomei mengakui masyarakat kerap datang untuk mengambil sisasisa serpihan logam dari granat atau mortir yang sudah diledakkan.
"Tembaga atau besi bekas dari granat atau mortir, itu yang biasanya masyarakat ambil. Kita akan dalami kenapa itu bisa terjadi," ujarnya.
Dalam video yang diterima TribunJabar.id, nampak amunisiamunisi kedaluwarsa diledakan di lahan kosong dari kejauhan.
Tak lama berselang setelah ledakan, nampak datang warga menggunakan sepeda motor mendekati lokasi ledakan.
Mereka mengendarai motor bak saling adu cepat mendekati lokasi ledakan, padahal asap dari ledakan belum hilang dan masih membubung tinggi.
Kedatangan warga sipil menggunakan sepeda motor tersebut tak sampai 10 detik setelah amunisiamunisi diledakkan.
Laporan wartawan Jaenal Abidin/Seli Andina Miranti | Sumber: Tribun Jabar