GridHEALTH.id - Nyeri sendi dan sakit pinggang tidak mengenal usia, tak hanya lansia, kondisi ini juga kerap dialami oleh usia muda.
Situasi ini memang dapat membaik dengan sendirinya, tapi juga berisiko untuk kambuh kapan saja.
Mengutip niams.nih.gov, penyebab kondisi ini sangat beragam misalnya cedera saat terjatuh hingga terjadinya peradangan.
Begitu pula dengan nyeri sendi, yang bisa terjadi karena banyak hal mulai dari osteoarthritis, cedera, hingga asam urat.
Kedua kondisi ini sangat tidak nyaman dan bisa menurunkan produktivitas. Kegiatan sederhana seperti mengambil barang atau sekadar duduk, akan terasa menyakitkan.
Melansir Healthline, di dalam jahe terdapat senyawa yang memberikan rasa kuat dan ini juga mempunyai sifat anti-inflamasi.
Beberapa penelitian bahkan mengklaim bahwa jahe suatu saat nanti bisa dijadikan sebagai alternatif obat pereda nyeri.
Dalam pembuatan ramuan herbal untuk nyeri sendi dan sakit pinggang, jahe bisa dijadikan sebagai teh.
Caranya, rendam teh celup atau potongan jahe segar ke dalam air yang mendidih selama kurang lebih 5 menit. Minumlah selagi hangat.
Kurkumin pada kunyit mempunyai sifat anti inflamasi dan ini sudah sejak lama dimanfaatkan dalam pengobatan Ayurveda maupun Traditional Chinese Medicine (TCM).
Kunyit dipercaya mampu meringankan nyeri sendi dan sakit pinggang yang berkaitan dengan osteoarthritis, rheumatoid arthritis, hingga rematik.
Selain dicampurkan ke dalam masakkan, pemanfaatan kunyit juga bisa dilakukan dengan menjadikannya sebagai teh.
Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengetahui keamanan dan efektivitas dari kunyit. Bagi orang dewasa, ramuan ini terbilang aman, tapi tidak diperbolehkan dalam dosis besar atau pun penggunaan jangka panjang.
Ini karena di lada hitam terdapat senyawa aktif bernama piperine, serta mempunyai efek antioksidan, antimikroba, anti-inflamasi, dan gastro-protektif.
Studi yang diterbitkan di European Journal of Pharmacology pada September 2018, menunjukkan pemberian asam piperat mempunyai efek anti-inflamasi.
Selain itu, juga dapat menghambat terjadinya pembengkakan dan produksi sitokin pada hewan penelitian.
Penelitian lain dalam jurnal Arthritis Research & Therapy, juga menjelaskan piperin dapat meredakan peradangan, nyeri, maupun gejala radang sendi yang lainnya.