Jakarta (ANTARA) - Perkembangan cryptocurrency selalu bergerak dinamis, salah satu analisa fundamental sebelum trading adalah terkait dengan informasi global yang terjadi pada ekonomi dan keuangan dunia. karena hal tersebut dapat berpengaruh pada pasar crypto.
Ketika kamu ingin melakukan trading
xrp usdt perpetual, maka dengan melakukan analisa teknikal dan fundamental yang baik maka dapat terhindar dari resiko kerugian. salah satu informasi terbaru di mana SEC menunda ETF Ripple hingga Juni mendatang.
Begitu juga ketika kamu ingin melakukan
trading btc leverage 25x, kondisi fundamental Bitcoin tentunya harus kamu ketahui, seperti baru-baru ini muncul sinyal kenaikan dengan meningkatkan rasio beli Bitcoin.
Seperti disebutkan diatas bahwa SEC atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat kembali menangguhkan keputusan penting mengenai dua proposal Exchange-Traded Fund (ETF) untuk Dogecoin (DOGE) dan Ripple (XRP) hingga bulan Juni 2025.
Berdasarkan dokumen yang diserahkan secara terpisah, SEC telah menunda batas waktu untuk menentukan rencana peluncuran ETF XRP hingga 17 Juni, sedangkan keputusan untuk ETF DOGE dijadwalkan pada 15 Juni.
Pada hari yang sama, Nasdaq, yang juga merupakan bursa saham besar di AS, telah mengajukan permohonan untuk mendaftarkan ETF Dogecoin dari 21Shares, menunjukkan tren yang semakin berkembang dalam upaya lembaga untuk membawa aset crypto ke dalam sistem keuangan utama.
XRP adalah salah satu altcoin yang paling diminati hingga saat ini, dengan total kapitalisasi pasar mencapai US$139 miliar, menjadikannya sebagai crypto terbesar keempat di dunia.
Sementara itu, DOGE kini menjadi crypto terbesar kelima dengan kapitalisasi pasar sebesar US$25,7 miliar, menurut informasi dari CoinMarketCap.
Secara keseluruhan, analis ETF dari Bloomberg, Eric Balchunas, baru-baru ini memperkirakan bahwa ada sekitar 72 aplikasi ETF crypto yang saat ini menunggu untuk ditinjau oleh SEC sepanjang tahun ini.
Peningkatan jumlah pengajuan ETF ini muncul seiring dengan meningkatnya ketertarikan investor institusi terhadap crypto sebagai kelas aset yang sah.
Laporan dari Coinbase dan EY-Parthenon di bulan Maret 2025 menunjukkan bahwa sekitar 83% investor institusi keuangan berencana untuk meningkatkan porsi investasi mereka dalam aset crypto tahun ini.
Selain itu, lonjakan minat terhadap ETF ini juga terjadi bersamaan dengan meningkatnya dorongan dari Presiden AS, Donald Trump, yang mendorong SEC untuk bersikap lebih mendukung terhadap industri crypto.
Sedangkan pada pasar Bitcoin kembali menarik Rasio Taker Buy/Sell meroket hingga mencapai 1,142, yang merupakan titik tertinggi dalam periode pengamatan terbaru. Artinya hal menunjukkan bahwa para pembeli lebih bersemangat untuk bergabung dengan pasar dibandingkan para penjual.
Alih-alih menunggu harga menurun, para investor dengan segera melakukan pembelian pada harga yang ada saat itu. Data ini disampaikan oleh analis on-chain Amr Taha, yang memperhatikan bagaimana pelaku pasar berperilaku terhadap pergerakan harga Bitcoin yang terbaru.
Dia berpendapat bahwa lonjakan rasio ini menunjukkan minat beli yang semakin agresif, terutama dari para trader yang tidak sabar menunggu harga ideal. Ia juga menyatakan bahwa kondisi ini biasanya mencerminkan semangat optimistik di pasar.
Sinyal lain muncul dari aktivitas whale, platform pemantau transaksi menunjukkan bahwa sekitar US$200 juta dalam Bitcoin telah ditarik dari bursa terpusat. Ini terjadi hampir bersamaan dengan BTC yang melewati angka US$96.000.
Fenomena ini patut dicermati, bila para pemegang besar atau ‘whale’ mengalihkan koin mereka dari bursa ke dompet pribadi, biasanya itu menandakan bahwa mereka tidak berniat untuk menjual dalam waktu dekat.
Dalam hal ini, pergerakan tersebut bisa diartikan sebagai langkah akumulasi atau persiapan untuk menyimpan aset dalam jangka panjang. Mereka mungkin menunggu waktu yang tepat untuk menjual pada harga yang lebih tinggi, atau bahkan yakin bahwa puncak dari reli ini belum terlihat.
Di sisi lain, tindakan whale ini terjadi saat pasar sedang mengalami suasana yang sangat positif. Saat pembeli ritel memenuhi pasar sementara whale memilih untuk menyimpan, tampak bahwa kekuatan pembeli dan penjual condong ke satu arah.
Jika biasanya investor akan menunggu harga menyentuh level support sebelum membeli, data kali ini menunjukkan sebaliknya. Para pelaku pasar tampaknya tidak ingin kehilangan momentum, bahkan bersedia membeli pada harga yang lebih tinggi dari rata-rata.
Perilaku ini mencerminkan kecemasan akan kehilangan sebuah kesempatan, yang sering disebut sebagai FOMO (Fear of Missing Out). Selain itu, rasio Taker Buy/Sell yang berada di atas angka 1 menunjukkan bahwa pasar sedang didorong oleh permintaan aktif.
Orang-orang tidak sedang mencari diskon, mereka justru berlomba untuk membeli. Kondisi semacam ini sering kali menjadi awal dari pergerakan harga yang lebih volatil, baik keatas maupun kebawah jika antusiasme tersebut tidak diikuti oleh aliran modal baru.
Dari kombinasi dua data utama ini, rasio pembelian pasar yang meningkat drastis dan arus keluar whale senilai ratusan juta dolar AS menunjukkan bahwa pasar sedang memasuki fase yang sangat penting.
Tentu saja, ini bukanlah tanda pasti bahwa nilai akan terus meningkat. Namun, jika kita membayangkannya seperti gelombang di lautan, ketika arus mengalir dan angin berkolaborasi dengan baik, kapal yang berada pada posisi yang tepat dapat bergerak dengan sangat cepat.
Meskipun demikian, harus dipahami bahwa pasar cryptocurrency tidak pernah sepenuhnya dapat diprediksi. Perilaku para investor dapat berubah secepat sebuah tweet dari tokoh terkenal atau rilis data ekonomi dari Amerika Serikat.
Oleh karena itu, walaupun saat ini semua indikator menunjukkan tren positif, penting untuk tetap waspada. Terlebih lagi dalam dunia crypto, satu hari dapat terasa seperti satu minggu di pasar saham konvensional.
Dilansir dari Pintu Market, harga Bitcoin hari ini adalah Rp 1.559.175.361, dengan volume perdagangan Bitcoin (BTC) mencapai angka US$16.811.513.671 dalam 24 jam terakhir, yang mencerminkan peningkatan sebesar 22,00% dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Sementara itu, Bitcoin (BTC) pernah mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah sebesar US$108.786 dan terendah sepanjang masa sebesar US$67,81. Saat ini, harganya berada 13,14% di bawah nilai tertinggi tersebut dan 139.245,68% di atas nilai terendahnya.
Untuk kapitalisasi pasar untuk Bitcoin (BTC) saat ini adalah US$1.878.792.557.378. Nilai pasar dihitung dengan mengalikan harga setiap token dengan jumlah token BTC yang beredar, yang saat ini sebanyak 20 juta token yang tersedia di pasar.