Jelaskan Bentuk Persaingan dalam Proses Interaksi Sosial Disosiatif
Moh. Habib Asyhad May 14, 2025 01:34 PM

Artikel ini akan jelaskan bentuk persaingan dalam proses interaksi sosial disosiatif. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Ada beragam jenis interaksi sosial di tengah masyarakat kita -- dalam arti positif maupun negatif. Salah satunya adalah interaksi sosial disosiatif.

Artikel ini akan jelaskan bentuk persaingan dalam proses interaksi sosial disosiatif. Pertama-tama kita akan membahas apa itu interaksi sosial disosiatif.

Mengutip Kompas.com, interaksi sosial disosiatif adalahproses oposisi (oppositional process) di mana seseorang rela melawan orang atau kelompok lainnya demi meraih tujuan tertentu. Jenis interaksi ini dikatakan proses oposisi karena bertentangan dengan kelompok lain, sehingga rentan menimbulkan perpecahan.

Dalam sosiologi, ada tiga bentuk interaksi sosial disosiatif:persaingan, kontravensi, dan pertikaian.

Mari kita jelaskan satu per satu.

1. Persaingan (competition)

Persaingan adalah proses sosial ketika individu atau kelompok manusia saling bersaing mencari keuntungan lewat kegiatan tertentu. Persaingan itu dilakukan tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.

Adapun fungsi dari bentuk interaksi sosial disosiatif jenis ini adalah:

- Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif

- Sebagai jalan di mana keinginan, kepentingan, serta nilai yang ada menjadi pusat perhatian, dan tersalurkan dengan baik

- Merupakan alat seleksi bagi individu untuk menentukan kedudukan, peranan, juga kemampuannya.

2. Kontravensi

Kontravensi adalah sikap menentang dengan tersembunyi, agar tidak terjadi perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka.

Penyebabnya ialah perbedaan pendirian antara suatu kalangan dengan kalangan lain atau seluruh masyarakat. Berikut macam-macam kontraversi.

- Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak lawan

- Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan umum

- Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus

- Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia atau berkhianat Kontravensi taktis, seperti mengejutkan kelompok lawan, provokasi, dan intimidasi.

3. Pertikaian

Pertikaian adalah proses sosial sebagai kelanjutan dari kontravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena perbedaan yang makin tajam antara kalangan tertentu dalam masyarakat.

Kondisi perbedaan ini mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong timbulnya tindakan untuk melukai, menghancurkan, bahkan menyerang pihak lain. Jadi, pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya, dengan menentang pihak lain lewat ancaman atau kekerasan.

Bentuk persaingan dalam proses interaksi sosial disosiatif

Mengutip Gramedia.com, persaingan atau kompetisi adalah bentuk interaksi sosial disosiatif di mana orang-orang atau kelompok-kelompok berlomba meraih tujuan yang sama. Persaingan dilakukan secara sportif sesuai aturan tanpa adanya benturan fisik.

Persaingan terjadi saat beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum. Persaingan dapat terjadi di lingkup sekolah hingga pekerjaan.

Contoh, siswa bersaing dengan teman-teman sekolah untuk meraih prestasi. Dalam kasus yang lebih luas, persaingan dapat muncul dalam aspek yang lebih jauh, seperti persaingan ekonomi, persaingan budaya, persaingan kedudukan dan peran, bahkan juga ras.

Persaingan bisa dikatakan berfungsi sebagai alat pengadaan seleksi sosial. Jika persaingan yang terjadi antar pihak dapat disadari dengan pemikiran-pemikiran sehat, persaingan yang terjadi akan berperan sebagai alat penyeleksi antara individu maupun kelompok yang mempunyai kualitas lebih baik.

Hal ini dikarenakan dalam dunia marketing sendiri, yang mampu bertahan ialah produk-produk dengan kualitas terbaik dan harganya paling terjangkau. Ini bisa kita lihat berdasarkan kemenangan dari produk-produk impor yang berasal dari Korea dan Tiongkok.

Ada beberapa fungsi persaingan, antara lain:

1. Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak.

2. Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama kepentingan dan nilai yang menimbulkan konflik.

3. Menyeleksi individu yang pantas memperoleh kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.

4. Sebagai jalan di mana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang ada pada suatu masa menjadi pusat perhatian tersalurkan dengan sebaik-baiknya.

5. Sebagai alat untuk mengadalan seleksi atas dasar seks dan seleksi sosial.

6. Sebagai alat untuk menyaring warga golongan-golongan karya untuk mengadakan pembagian kerja.

Persaingan juga punya dampak bagus juga buruk, di antaranya:

1. Perubahan kepribadian seseorang

2. Kemajuan

3. Solidaritas kelompok

4. Disorganisasi

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.