Kronologi Bocah SD di Situbondo Dibakar Teman Sendiri, Awalnya Pamit Beli Makanan
Mia Della Vita May 14, 2025 09:34 PM

Grid.ID- Kronologi bocah SD di Situbondo dibakar oleh teman sendiri akhirnya terungkap. Tragedi tersebut sungguhmemilukan dan mengguncang Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Seorang bocah SD berinisial AQ (10) harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Abdoer Rahem akibat luka bakar serius. Mengutip Kompas.com, Rabu (14/5/2025), peristiwa ini terjadi pada Senin (12/5/2025) dan kini menjadi perhatian luas masyarakat.

Kronologi bocah SD di Situbondo dibakar bermula saat korban berpamitan kepada orang tuanya untuk membeli makanan. Berdasarkan informasi Tribun Pekanbaru, ia dihampiri oleh empat orang temannya yang usianya berkisar antara 10 hingga 12 tahun.

Tanpa disangka, para pelaku melemparkan botol berisi spiritus ke arah tubuh korban dan menyiramkannya secara langsung. Tak lama kemudian, tubuh korban disulut api hingga menjerit kesakitan.

Kapolres Situbondo melalui Kasat Reskrim AKP Agung Hartawan menyebut, kasus ini tengah ditangani serius oleh pihak kepolisian.

“Iya betul, kasus itu (pembakaran anak) ditangani oleh Sat Reskrim Polres Situbondo,” ujarnya pada Selasa (13/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa luka bakar yang dialami AQ cukup parah dan tersebar di hampir seluruh tubuhnya. Meski dalam kondisi stabil, korban masih memerlukan penanganan intensif dari tim medis.

Dalam upaya mengungkap kronologi bocah SD di Situbondo dibakar, polisi telah memanggil keempat pelaku beserta orang tua masing-masing. Pihaknya juga meminta mereka untuk melakukan rekonstruksi guna mendapatkan gambaran lengkap mengenai peristiwa yang mengguncang ini.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, turut menunjukkan kepeduliannya dengan menjenguk korban langsung ke rumah sakit. Meski belum diperkenankan bertemu karena kondisi korban yang masih di ICU, ia menegaskan komitmennya untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.

“Saya ingin tahu alasannya, apakah saat itu bercanda atau serius,” kata Bupati Rio. Ia juga mengimbau kepada para orang tua agar lebih ketat dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama dalam aktivitas di luar rumah.

Kejadian ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya edukasi terhadap bahaya benda berbahaya seperti spiritus di tangan anak-anak. Saat ini, penyelidikan terus berlanjut untuk mendalami motif di balik kejadian ini.

Dugaan awal mengarah pada kemungkinan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat anak-anak bermain tanpa menyadari dampak fatal dari perbuatan mereka. Meski begitu, publik menuntut agar ada keadilan dan langkah preventif ke depan agar kejadian seperti kronologi bocah SD di Situbondo dibakar ini tidak kembali terulang.

Tragedi ini bukan hanya menyisakan luka fisik mendalam bagi korban, tetapi juga meninggalkan trauma psikologis yang panjang bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Polisi memastikan bahwa proses hukum akan berjalan secara profesional dan menyeluruh demi mengungkap fakta di balik aksi yang membakar rasa kemanusiaan ini.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.