Kanker Ovarium Tak Beri Gejala Spesifik di Stadium Awal, Cegah dengan Jaga Pola Makan dan Olahraga
Hasiolan Eko P Gultom May 14, 2025 11:34 PM

Kanker Ovarium Tak Beri Gejala Spesifik di Stadium Awal, Cegah dengan Jaga Pola Makan dan Olahraga

Willem Jonata/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Hari Kanker Ovarium Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Mei, menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran, memperjuangkan akses yang setara terhadap perawatan, serta mendukung para penyintas dan mereka yang tengah berjuang melawan kanker ovarium.

Tema peringatan tahun ini adalah "No Woman Left Behind" atau "Tidak Ada Perempuan yang Tertinggal". 

Menurut data Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence (Globocan), kanker ovarium atau kanker indung telur adalah kanker ketiga paling sering dialami wanita Indonesia.

Pada tahun 2020 tercatat 14.896 kasus dan angka kematian mencapai 9.581 kasus.

Umumnya kanker ovarium paling sering terjadi pada wanita usia post menopause yaitu 50-70 tahun.

Penanganan kanker ovarium merupakan tantangan yang terbesar dari para dokter onkologi ginekologi di antara seluruh kanker ginekologi.

Dikatakan demikian karena kanker ovarium tidak memberikan gejala yang spesifik pada stadium awal.

Ia baru memberikan gejala pada stadium lanjut, di mana kanker menyebar ke organ sekitar.

Meski seringkali tidak ada tanda-tanda kanker ovarium yang jelas, namun Anda mungkin mengalami satu atau beberapa gejala, seperti dikutip Cancer.org.au.

Gejala tersebut antara lain, perut kembung, kesulitan makan atau cepat merasa kenyang, sering buang air kecil atau mendesak.

Kemudian nyeri punggung, perut, atau panggul, sembelit atau diare, menstruasi tidak teratur, kelelahan, gangguan pencernaan, nyeri saat berhubungan seksual, dan penurunan atau penambahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

dr. Muhammad Iqbal Fauzi yang berpraktik di Siloam Hospitals Semarang selaku pembicara seminar, menyampaikan bahwa kesehatan sistem reproduksi masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat.

Ia juga membahas mengenai cara yang bisa dilakukan, untuk mencegah kanker ovarium melalui pola makan sehat, olahraga teratur dan lakukan pemeriksaan secara berkala.

“Pencegahan bisa dilakukan dengan perubahan kecil dalam keseharian kita seperti jaga pola makan, dan olahraga," ucap dia, dalam seminar edukasi yang digelar Holywings Peduli bekerja sama HW Livehouse dan Tiger Semarang, di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang, belum lama ini.

Yang perlu diperhatikan dalam pola makan adalah membatasi konsumsi daging merah, jeroan, seafood, makanan berlemak dan bersantan. Ikan atau ayam tanpa lemak disarankan sebagai sumber protein.

Selain itu, lanjut dia, penting pula lakukan pemeriksaan kesehatan teratur, sehingga dapat membantu mendeteksi kanker ovarium pada tahap awal.

"Mendeteksi kanker di tahap awal sangat penting karena membantu meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup penderita," tandasnya.

Handayani, seorang warga yang menghadiri seminar, mendapatkan informasi berharga, khususnya mengenai kesehatan reproduksi wanita.

“Saya dapat wawasan lebih jauh mengenai ovarium dan saya akan kasih tahu juga ke saudara dan anak anak saya," ucapnya.

Andrew Susanto, Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk dan wujud nyata untuk ikut mendukung upaya mengedukasi sistem reproduksi wanita kepada masyarakat.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.