Panen Padi dan Belut Sekaligus, Inovasi Pertanian Urban Yogyakarta Tuai Dukungan TNI
GH News May 15, 2025 12:04 AM

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Siapa bilang bertani hanya bisa di desa? Kota pun kini bisa jadi lumbung pangan, bahkan dengan lahan sempit sekalipun. Sebuah inovasi pertanian urban unik hadir dari jantung Kota Yogyakarta: budidaya padi dan belut dalam satu lahan!

Program bertajuk Gerakan Budidaya Mina Padi Belut Sistem Perkotaan resmi diluncurkan di Kebun Pokdakan Code Makmur, Gondolayu Lor, Kemantren Jetis, Yogyakarta, pada Rabu (14/5/2025). Menariknya, pencanangan ini mendapat dukungan langsung dari Danrem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo.

Bambang-Sujarwo-meluncurkan-konsep-mina-padi-belut-2.jpg

“Kami sangat mengapresiasi inovasi seperti ini. Di tengah keterbatasan ruang kota, pertanian terpadu seperti ini menjadi solusi nyata untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan warga,” ujar Brigjen Bambang di sela kunjungannya.

Konsep mina padi belut yang diusung Kelompok Tani Code Makmur menggabungkan dua komoditas dalam satu ekosistem: padi dan belut. Inovasi ini memungkinkan petani memanen keduanya secara bersamaan, menjadikan metode ini efisien, hemat lahan, serta ramah lingkungan.

“Selain panen padi, warga juga bisa mendapatkan nilai ekonomi dari budidaya belut. Ini sangat potensial untuk diterapkan di wilayah perkotaan padat penduduk,” ungkap Plt. Mantri Pamong Praja Jetis, Syarif, selaku penanggung jawab acara.

Program ini juga menjadi wujud adaptasi teknologi dengan sentuhan kearifan lokal, menjawab tantangan urbanisasi tanpa mengorbankan kebutuhan pangan.

Pencanangan ini dihadiri sekitar 40 peserta dari unsur pemerintahan, tokoh masyarakat, dan kelompok tani. Para peserta antusias menyimak pemaparan sekaligus menyaksikan langsung panen perdana padi dan belut dari kebun urban yang dibina secara swadaya oleh warga.

Brigjen Bambang berharap, keberhasilan gerakan ini bisa menginspirasi kota-kota lain di Indonesia.

“Lahan sempit bukan alasan. Kalau ada kemauan dan inovasi, semua bisa. Kita dorong agar kampung-kampung lain meniru model ini,” tegasnya.

Kelompok Tani Code Makmur yang telah aktif sejak dua tahun terakhir terus berupaya menjadi pionir pertanian urban di Yogyakarta. Lewat semangat gotong royong, mereka membuktikan bahwa lahan kecil bisa punya dampak besar bagi ketahanan pangan kota.

Program ini bukan hanya soal panen, tapi juga soal visi. Visi tentang masa depan kota yang lebih mandiri secara pangan, berdaya secara ekonomi, dan berkelanjutan secara lingkungan. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.