TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Salah satu calon siswi Sekolah Rakyat di Probolinggo, Jawa Timur, Sugita Wania Apsari atau Gita, membaca puisi berjudul “Surat Kecil dari Anak Bangsa” di hadapan Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, yang datang berkunjung ke rumahnya pada Rabu (14/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul yang hadir bersama Bupati dan Wabup Probolinggo, berdialog langsung dengan Gita. Kemudian calon siswi jenjang SMP pada Sekolah Rakyat itu membacakan sebuah puisi yang ditujukan kepada Presiden dan Mensos RI.
Puisi tersebut merupakan karya asli Gita yang ditulis khusus untuk Presiden Prabowo Subianto, dan Mensos Saifullah Yusuf.
“(Puisinya) Saya bikin sendiri, dari jam 7 malam sampai jam 10 malam,” jawab Gita saat ditanya Gus Ipul.
Berikut isi puisi Gita:
Pak Presiden, Pak Menteri Sosial
Saya orang kecil dari pelosok yang tak kenal modal
Rumah saya berdinding bambu, beratap langit
Sekolah jauh, sepatu pun sudah menipis
Saya tak pandai bicara
Tapi saya ingin menyapa
Lewat puisi sederhana ini, dari hati kecil yang tak pernah berhenti bermimpi
Kami anak negeri, yang kadang hanya makan sekali sehari
Tapi kami masih berdiri dengan semangat, walau kadang nyaris mati
Pak Presiden yang terhormat, saya tahu tugas Bapak berat
Tapi mohon lihat kami sekejap, anak-anak yang ingin merajut harap
Pak Menteri Sosial yang baik hati, saya dengar Bapak suka berbagi
Maukah Bapak datang sekali, lihat kami di sini, hidup dalam sunyi?
Dari hati kecil yang tak pernah berhenti bermimpi
Kami tidak minta istana tinggi,
Hanya sekolah yang rapi, sepiring nasi setiap hari, dan buku yang bisa kami peluk erat di pagi hari
Bapak-bapak pemimpin negeri, kami percaya bahwa Bapak bisa membuat ini jadi,
Bukan untuk kami sendiri, tapi untuk masa depan Ibu Pertiwi.
Usai mendengarkan puisi tersebut dan berdialog dengan orang tua Gita, Sugit Hariyanto dan Lutfiya Wini Handayani, Gus Ipul menyatakan semangatnya semakin membara untuk merealisasikan Sekolah Rakyat di Probolinggo.
Ia mengungkapkan, Sekolah Rakyat yang akan dibangun tahun ini akan mencakup jenjang SMP dan SMA. Namun, tidak menutup kemungkinan ke depan juga akan dibuka untuk tingkat SD.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga kembali mengingatkan seluruh jajaran pemerintah daerah agar tidak bermain curang dalam proses seleksi siswa maupun penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Semua peserta didik akan digratiskan dan berasal dari keluarga miskin ekstrem maupun miskin.
“Jadi enggak boleh KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), ini arahan presiden. Enggak boleh ngarang-ngarang, enggak boleh karena ini titipan-titipannya menteri, titipannya gubernur, titipannya bupati, wali kota, titipannya Kadinsos, titipan ini, enggak ada titip-titipan,” tegas Gus Ipul.
“Nanti kalau sampai ada titipan akan ketahuan. Maka itu, tadi sekali lagi, ada beberapa paraf sebelum ditandatangani oleh bupati/wali kota,” imbuhnya. (*)