Pantesan Makin Padat, Penumpang KRL di Stasiun Bekasi Melonjak 32 Persen di Januari-April
Choirul Arifin May 15, 2025 04:38 PM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penumpang KRL Commuterline di rute Bekasi-Tanah Abang dan sebaliknya mungkin merasakan penumpang yang makin padat di dalam kereta sejak beberapa bulan terakhir.

Hal itu benar adanya, karena data menunjukkan terjadi lonjakan tajam penumpang KRL Commuterline di Stasiun Bekasi.

Selama Januari hingga April, jumlah pengguna Commuter Line yang berangkat dari Stasiun Bekasi tercatat 3.575.241 orang dan pengguna Commuter Line yang turun di Stasiun Bekasi mencapai 3.391.138 pengguna.

"Angka (kenaikan) ini telah menyentuh lebih dari 32 persen dari total keberangkatan tahun 2024, menandakan bahwa potensi tahunan masih terus tumbuh," ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).

Anne menyampaikan, Stasiun Bekasi terus menunjukkan geliatnya sebagai simpul transportasi strategis di timur Jakarta.

Selain melayani pelanggan harian Commuter Line, stasiun ini juga menjadi titik naik-turun penting bagi pengguna Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ)

"Fungsi ganda inilah yang menjadikan Stasiun Bekasi bukan sekadar stasiun perlintasan, tetapi node utama dalam sistem mobilitas urban dan antarkota," ucap Anne.

Selain menjadi kota penyangga, Bekasi kini juga menjadi pusat pergerakan. Perannya dalam sistem Commuter Line maupun kereta jarak jauh sangat penting dalam mendistribusi arus penumpang di koridor timur.

Data menunjukkan pertumbuhan signifikan pada layanan Commuter Line. Pada 2023, Stasiun Bekasi melayani 9.426.792 pengguna Commuter Line. Setahun kemudian, jumlah pengguna Commuter Line berangkat naik menjadi 10.890.061 pengguna.

Sementara pengguna Commuter Line turun mencapai 10.299.789 pengguna. Ini berarti terjadi peningkatan keberangkatan sekitar 15,5 persen dan penurunan sebesar 9,3 persen dalam waktu satu tahun. 

Untuk layanan Kereta Api Jarak Jauh, Stasiun Bekasi juga mencatat lonjakan. Pada 2023, jumlah penumpang KA JJ tercatat 855.538 orang, dan naik drastis menjadi 1.155.880 penumpang di tahun 2024 atau meningkat 35,1 persen.

Sementara pada Januari–April 2025, 423.604 penumpang telah menggunakan layanan KA JJ dari dan ke Stasiun Bekasi, mencerminkan 36,6 persen dari capaian tahun sebelumnya hanya dalam empat bulan.

Peran Stasiun Bekasi sangat besar dalam mendekatkan layanan KA JJ kepada masyarakat wilayah timur Jakarta, termasuk Bekasi–Tambun–Cibitung hingga Cikarang. 

Dengan meningkatnya volume naik-turun KA JJ yang kini tembus lebih dari 1 juta penumpang per tahun, masyarakat tak perlu lagi ke Stasiun Pasar Senen atau Gambir untuk bepergian jarak jauh.

Peningkatan volume ini didukung dengan peningkatan fasilitas. Gedung baru Stasiun Bekasi kini berdiri megah seluas 3.600 meter persegi, dilengkapi dengan ruang tunggu ber-AC, fasilitas disabilitas, lift, eskalator, musholla, vending machine tiket, dan digital signage.

"Penataan peron dan jalur juga telah diatur ulang agar layanan Commuter Line dan KA JJ berjalan efisien tanpa tumpang tindih," kata Anne.

Secara antarmoda, stasiun ini terintegrasi dengan berbagai moda lanjutan seperti Trans Patriot, angkot lokal, ojek daring, dan terminal bus kota. Integrasi ini memberikan kemudahan bagi penumpang yang datang dari dalam maupun luar kota.

Yang tak kalah penting, Stasiun Bekasi merupakan bagian dari proyek strategis nasional Double-Double Track (DDT) Manggarai–Cikarang.

Proyek ini bertujuan untuk memisahkan jalur Commuter Line dengan KA JJ, sehingga kapasitas dan headway layanan dapat ditingkatkan. Jalur ini memungkinkan pengaturan lalu lintas kereta yang lebih efisien dan minim hambatan.

“Melalui DDT, kami mampu memisahkan pergerakan Commuter Line dan KA JJ dengan jalur tersendiri. Dampaknya sangat terasa, baik dalam keandalan waktu tempuh, frekuensi layanan, maupun kenyamanan penumpang,” ujar Anne.

Selain meningkatkan kapasitas, revitalisasi Stasiun Bekasi juga ditujukan untuk mendukung konektivitas wilayah penyangga Ibu Kota dan sebagai alternatif stasiun keberangkatan KA JJ, mengurangi beban stasiun besar di Jakarta seperti Pasar Senen dan Gambir.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.