TIMESINDONESIA, LOMBOK – Universitas Hamzanwadi terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan melalui program kolaboratif berskala internasional. Terbaru, kampus yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat ini resmi menjalin kerja sama dengan International Talent Circulation Base (INTACT Base) Taiwan untuk membuka program double degree bagi mahasiswa aktif.
Program ini hadir sebagai bentuk dukungan terhadap internasionalisasi pendidikan tinggi di Indonesia, sekaligus memperluas akses mahasiswa terhadap pengalaman akademik global.
Wakil Rektor III Universitas Hamzanwadi, Dr. H. Musifuddin, M.Pd, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima penawaran beasiswa dari Kementerian Pendidikan Taiwan melalui INTACT Base.
“Sekarang ini ada penawaran beasiswa melalui INTACT Base Program dari Kementerian Pendidikan Taiwan,” jelas Musifuddin, Rabu (14/5/2025).
Ia menambahkan bahwa Universitas Hamzanwadi akan segera melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk menindaklanjuti peluang ini agar tidak terlewatkan.
Musifuddin menjelaskan, program ini memungkinkan mahasiswa untuk menempuh sebagian studi di luar negeri dan memperoleh dua gelar sekaligus.
“Satu dari Universitas Hamzanwadi dan satu lagi dari perguruan tinggi mitra internasional yang tergabung dalam jaringan INTACT Base,” tegasnya.
Kerja sama strategis ini diyakini akan memperkuat kompetensi global mahasiswa dan mempersiapkan mereka bersaing di tingkat internasional.
“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. Program double degree ini membuka ruang lebih luas bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman akademik dan budaya yang berbeda,” ungkap Musifuddin.
Tak hanya bagi mahasiswa aktif, beasiswa ini juga terbuka untuk alumni dan dosen yang ingin melanjutkan studi magister dan doktoral di Taiwan.
Beberapa skema studi yang ditawarkan antara lain pola double degree 3+1 (tiga tahun di Universitas Hamzanwadi dan satu tahun di universitas mitra di Taiwan), serta pola 2+2 untuk jenjang S1.
Direktur Perwakilan INTACT Base Program, Andre So, turut mendorong civitas akademika Universitas Hamzanwadi untuk memanfaatkan peluang ini.
“Kesempatan emas ini harus diambil, karena di NTB hanya ada tiga universitas yang mendapatkan akses program ini,” jelasnya.
Dengan inisiatif ini, Universitas Hamzanwadi kembali menegaskan perannya sebagai kampus yang adaptif terhadap perkembangan global dan terus berupaya membangun jejaring pendidikan internasional demi masa depan generasi muda yang unggul dan kompeten. (*)