TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar kabar mengenai bantuan uang sebesar Rp100 juta kepada setiap pekerja migran Indonesia dengan mencatut nama Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu ada juga video di media sosial yang menarasikan seorang WNI ditemukan hidup di dalam peti es kiriman dari Kamboja ke Vietnam.
Video yang beredar di Facebook dan Youtube ini bahkan diberitakan oleh media-media arus utama.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menegaskan kedua kabar itu adalah hoaks atau berita bohong.
"Saya pastikan tidak benar alias hoaks," kata Karding dalam keterangannya, Jumat (16/5/2025).
Karding menyatakan, kabar hoaks soal bantuan presiden bagi PMI merupakan modus penipuan yang disebar orang-orang tidak bertanggung jawab. Masyarakat pun diminta tidak percaya jika ada orang yang menghubungi terkait bantuan tersebut.
Sementara soal hoaks terkait WNI yang ditemukan terkurung dalam peti es, Karding menyebut video itu dibuat sengaja untuk menimbulkan keresahan masyarakat dan menyudutkan para PMI.
“Konten yang menyatakan bahwa ada pekerja migran Indonesia yang dikirim dengan peti es dengan kargo dari Kamboja ke Vietnam dan masih hidup dan tersenyum, sepenuhnya itu adalah hoaks, tidak benar, itu adalah ulah orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” lanjutnya.
Karding mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi atau konten sepihak yang tidak dapat diverifikasi faktanya. Dia menegaskan, penyebaran informasi tidak berdasarkan fakta dapat dijerat sanksi pidana.
Kementerian P2MI pun masih menimbang untuk melaporkan akun penyebar hoaks ke polisi agar ada efek jera. Dengan harapan tidak ada lagi pembuat konten yang main - main dan menyebar hoaks hanya demi bisa viral.
“Saya lagi berpikir untuk mengambil langkah-langkah hukum karena ini merugikan kementerian kami dan juga citra terhadap pekerja migran Indonesia. Agar apa? Agar besok-besok tidak ada yang main-main atas nama konten, atas nama viral yang menggunakan pekerja migran Indonesia sebagai objek utama,” kata Karding.
Kementerian Luar Negeri RI sendiri sudah mengonfirmasi bahwa berdasarkan penelusuran KBRI Phnom Penh video soal WNI di dalam peti es adalah cerita fiktif.
"Video ini juga dikonfirmasi KBRI Phnom Penh sebagai cerita fiktif," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha.