Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Upaya membangkitkan semangat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia di Jepang mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk kalangan diplomatik, pengusaha Jepang, dan diaspora Indonesia.
Inisiatif ini ditandai dengan peresmian House of Handicraft Indonesia in Tokyo (HHT), sebuah ruang bersama untuk memasarkan produk kerajinan Indonesia ke pasar Jepang dan internasional, yang digelar pada Selasa pagi (16/12/2025).
"Inisiatif ini mencerminkan semangat para pelaku usaha dan komunitas Indonesia di Jepang dalam memperkenalkan produk kerajinan Tanah Air kepada masyarakat Jepang," ujar Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, dalam sambutannya sebelum melakukan pengguntingan pita peresmian HHT.
Dubes Heri juga menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan ini sebagai bagian dari promosi ekonomi kreatif Indonesia.
"Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang luas bagi semua pihak yang terlibat dan terus berkembang dari hari ke hari," katanya.
Sambutan positif juga datang dari kalangan industri Jepang. Salah satunya dari Honma Hideaki, pimpinan Toyota Motor Corporation, yang turut hadir dalam acara tersebut.
"Ini inisiatif yang sangat baik. Dengan adanya toko pusat seperti HHT, produk handicraft Indonesia bisa lebih mudah masuk ke pasar Jepang. Semoga sukses selalu," ujarnya kepada Tribunnews.com.
Sedikitnya 50 pengusaha Jepang menghadiri pembukaan HHT, termasuk para pelaku UMKM lokal, pengusaha Indonesia di Jepang, hingga warga Jepang pecinta budaya Indonesia. Sejumlah pejabat lokal Jepang pun turut hadir memberi dukungan.
Gerbang UMKM Indonesia ke Pasar Global
Selain berfungsi sebagai toko, HHT juga merupakan kantor bersama bagi pelaku UMKM Indonesia di Jepang.
Tempat ini menjadi hub strategis untuk memasarkan produk ke berbagai negara melalui Jepang, termasuk ke Amerika, Eropa, dan Australia.
Keberadaan HHT juga memudahkan proses distribusi karena minim hambatan bea cukai dan telah terintegrasi dengan sistem perdagangan Jepang yang efisien.
"Nama dan citra UMKM Indonesia pun semakin bersinar dan diakui keberadaannya di pasar internasional karena memiliki kantor tetap di Jepang," ujar salah satu perwakilan komunitas.
Tiga tokoh utama melakukan pengguntingan pita dalam acara tersebut, yakni Dubes Heri Akhmadi, perwakilan dari pemerintah daerah Katsushika-ku, dan Ketua HHT.
Turut mendampingi Dubes, hadir pula Atase Perdagangan Merry Indriasari, serta dua staf KBRI Tokyo, Bagus dan Andy.
Diskusi seputar pengembangan HHT juga terus bergulir di kalangan pencinta Indonesia di Jepang. Komunitas yang tertarik untuk bergabung dapat mengirimkan data diri (nama lengkap, alamat, dan nomor WhatsApp) melalui email ke: tkyjepang@gmail.com.