Anggota DPRD Banten Asep Awaludin Dilaporkan ke Badan Kehormatan Karena Sebut Pemerintah Goblok
Erik S May 16, 2025 06:38 PM

TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Buntut pernyataannya yang mengatakan pemerintah goblok, anggota DPRD Banten dari Fraksi Nasdem, Asep Awaludin dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Banten.

Pelapor adalah Anggota DPRD Banten dari Fraksi PPP, Musa Waliansyah.

Pernyataan itu disampaikan secara langsung dirinya, pada saat mengunjungi korban bencana alam di Lebakgedong yang masih tinggal di hunian sementara (Huntara) hampir 6 tahun, Rabu (14/5/2025).

Politisi Nasdem itu meyebutkan, tidak ada kata yang pantas disebutkan kepada pemerintah manakala tidak becus membantu masyarakat yang sedang kesusahan, terkecuali kata goblok.

Musa Waliansyah mengungkapkan, alasan dirinya melaporkan politisi Nasdem itu ke BK bukan karena persoalan politik, melainkan ketersinggungan atas ucapan pemerintah 'goblok'.

Sebab, pada saat masih duduk di DPRD Lebak, dirinya dan pemerintah daerah Lebak sama-sama berjuang untuk membantu masyarakat Lebakgedong agar memiliki hunian tetap (Huntap). 

"Jadi saya secara pribadi tidak ada unsur politik, atau dendam pribadi kepada Asep Awaludin. Tambah lagi kita satu komisi juga, cuma yang saya sesalkan ucapan beliau yang seakan-akan pemerintah daerah tidak membantu dan tidak memperjuangan," jelasnya dalam sambungan telepon, Jumat (16/5/2025).

Musa Waliansyah mengatakan, Asep Awaludin dilaporkan ke BK dikarenakan sudah melanggar kode etik DPRD dari perilaku dan ucapan provokatif kepada masyarakat.

Seharusnya, kata Musa Waliansyah, tugas anggota DPRD membangun komunikasi dengan semua pihak, baik dengan unsur pemerintah daerah, Provinsi maupun Pusat. 

"Tapi Asep Awaludin main tembak-tembak aja, padahal semuanya sudah bekerja dengan baik, tapi malah seenaknya dia bilang goblok, kan dia juga bagian dari pemerintah," katanya. 

"Kalau ada keluhan dari masyarakat, maka harus koordinasi dengan pihak terkait. Kan dia juga DPRD Banten, sampaikan ke Gubernur dan Bupati juga," sambungnya. 

Musa Waliansyah mengaku sudah pernah mengingatkan Asep Awaludin agar menghapus video ucapannya dan minta permohonan maaf kepada Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. 

"Kenapa saya laporkan? Karena saya sudah kasih tahu sebelumnya agar video itu dihapus dan minta maaf kepada pemerintah," ujarnya. 

Selain itu, saksi-saksi yang terlibat harus dipanggil dan harus dimintai keterangan. Seperti mantan ketua DPRD, Bupati, BPBD dan Perkim.

"Biar apa? Biar Asep Awaludin tahu bagaimana proses dan perjuangan mereka memperjuangan masyarakat Lebakgedong," pungkasnya.

Asep tidak keberatan dilaporkan

Menanggapi hal itu, Asep Awaludin mengaku tidak merasa keberatan jika ada yang melaporkan terkait perkataannya tersebut. 

Sebab, kedatangannya ke Lebakgedong bukan mencari panggung ataupun memprovokasi warga, melainkan hanya ingin membantu dan memberikan semangat. 

"Biarkan masyarakat dan publik yang menilai. Karena kami niatnya kami memperjuangkan Huntara warga, bukan memprovokasi warga dan lain sebagainya," katanya dalam sambungan telepon. 

"Karena kenapa? Karena warga sudah jenuh dan bosan hanya mendengar penantian yang sudah bertahun-tahun." 

"Buktinya saya juga di asingkan pada saat datang ke sana, saya hanya menyampaikan bahwa ini bisa kita perjuangan secara bersama-sama, jangan menyerah," sambungnya. 

Politis Nasdem itu mengaku bahwa bukan tidak mengerti dengan proses tahapan yang di dalam pemerintahan. Namun masyarakat mendesak untuk segera. 

Meksipun begitu, kata Asep Awaludin, dirinya mengaku bersyukur telah mendapatkan dukungan dari mantan Gubernur Banten, Wahidin Halim yang juga Ketua DPW Nasdem Banten. 

"Alhamdulillah dipanggil oleh Pak WH, dan disuport baik memperjuangkan masyarakat Lebakgedong," pungkasnya. 

Pernyataan Asep

Pernyataan goblok tersebut dia sampaikan secara langsung, di depan ratusan warga korban bencana alam yang masih tinggal di hunian sementara (Huntara) Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Rabu (14/5/2025).

Asep mengatakan, bahwa tidak ada kata yang pantas disebutkan kepada pemerintah yang tidak becus dalam membantu masyarakatnya yang kesusahan, terkecuali kata "goblok".

"Artinya kalau pemerintah bisa mengerjakan secara cepat, kenapa di lama-lamain," katanya. 

"Siapa yang goblok, saya akan bertanya? Yang goblok itu siapa? Pemerintah Kabupaten kah, Provinsi kah, atau Pusat. Ini pertanyaan saya?," sambungnya. 

Politisi Nasdem itu mempertanyakan pantas tidak orang lalai, lambat dan abai dikatakan hebat? 

"Yang pantas selain perkataan goblok, kira-kira ada yang pantas selain perkataan itu? Orang lupa 5 tahun lebih," ucapnya. 

Menurutnya warga yang dibiarkan selama 5 tahun tinggal di Huntara sudah satu periode jadi Bupati, Gubernur, DPRD dan Presiden. 

"Ini 5 tahun lewat mereka masih di sini, rasanya tidak ada yang pantas dan halus selain perkataan itu. Buat kita yang lalai dan abai terhadap rakyatnya," ujarnya. 

 

 

Penulis: Misbahudin

dan

Abaikan Korban Bencana Alam Selama 6 Tahun, DPRD Banten Sentil Pemkab Lebak hingga Pemerintah Pusat

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.