Federasi Sepakbola Palestina mengecam FIFA di kongres tahunannya. Organisasi sepakbola dunia itu dianggap gagal memberi kejelasan soal Israel.
Di Kongres Bangkok tahun lalu, agresi militer Israel membuat Palestina membuat mosi. Isinya untuk menyelidiki apakah Israel melanggar statuta terkait pendudukan wilayah di Tepi Barat.
Dewan FIFA akhirnya memerintahkan Komite Tata Kelola, Audit, dan Kepatuhan (GACC) untuk menyelidikinya sejak Oktober 2024. Hingga kini, belum ada hasil yang dirilis.
"Satu tahun yang lalu, kami berdiri di sini dan meminta badan ini bukan untuk bantuan, bukan untuk perlakuan khusus, tetapi untuk penegakan undang-undang dan prinsip-prinsip yang kita semua sepakati untuk mengatur kita sebagai anggota komunitas sepakbola global," kata Susan Shalabi, wakil Presiden Federasi Sepakbola Palestina di Kongres Asuncion, Paraguay, Jumat (16/5/2025) WIB, melansir New York Times.
"Tahun lalu, Presiden Infantino sendiri yang menggambarkan masalah ini sebagai hal yang 'mendesak' dan menjanjikan peninjauan yang cepat. Masalah ini kemudian diserahkan kepada Komite Audit dan Kepatuhan Tata Kelola FIFA dan Komite Disiplin FIFA, tetapi itu sudah delapan bulan yang lalu, dan bahkan sekarang dalam laporan yang kami dengar dari bagian kepatuhan, kami bahkan tidak melihat adanya penyebutan Palestina atau penyelidikan yang sedang dilakukan di sana. Sejak saat itu, kami tidak menerima jadwal, tidak ada tanggapan, tidak ada kejelasan, tidak ada proses hukum, meskipun sudah berulang kali ditindaklanjuti. Sayangnya, masalah kami lagi-lagi terjebak dalam pola birokrasi yang sangat terpolitisasi," kecam Shalabi.
![]() |
Di Kongres itu, Palestina mendesak dilakukan voting kepada peserta untuk meminta FIFA mendesak GACC membuka hasil penyelidikannya. Sekjen FIFA Mattias Grafstrom langsung menolaknya.
Grafstrom menilai GACC harus bekerja secara otonom dan independen. Ia juga menilai kerja GACC tidak diberi tenggat waktu.
"Komite independen kami bekerja dengan topik tersebut. Pekerjaan ini sedang berlangsung dan akan terus berlanjut hingga mereka menemukan kesimpulannya," katanya.
Pendudukan wilayah Israel dan Palestina sudah berlangsung lama. Tahun lalu, serangan yang dilancarkan Israel kembali menghadirkan banyak korban jiwa di Palestina.