Grid.ID - Dedi Mulyadi kembali mendapat kritikan terkait salah satu kebijakan yang dikeluarkannya. Yakni mengirim ke barak militer bagi pelajar yang bermasalah (nakal).
Dan ya, meski kritikan terus ditujukan perkara kebijakannya mengirim ke barak militer pelajar yang bermasalah, Dedi Mulyadi mengaku tak marah. Gubernur Jawa Barat itu malah menganggap kritikan itu sebagai bentuk dari kasih sayang untuk dirinya.
Dedi Mulyadi juga mengatakan banyak orang yang mengkritiknya itu lantaran tak mau ia melakukan kesalahan. Atau dalam kata lain berusaha untuk menjaga dirinya secara tak langsung.
"Mereka itu saking sayang sama saya, karena mereka sayang banget sama saya, saya enggak boleh salah," ujar Dedi Mulyadi dikutip Grid.ID dari TribunJabar.id, Sabtu (17/5/2025).
Dedi juga menganologikan kritikan yang dialamatkan kepadanya saat ini seperti situasi yang terjadi dalam permainan sepak bola. Dimana kesalahan tidak bisa sepenuhnya dihindari.
Dan ya, Dedi Mulyadi rupanya memilih jalan tetap bertindak meski salah daripada tak melakukan apapun sama sekali.
"Kalau setiap serangan, setiap permainan, eskalasi makin meningkat, pelanggaran pasti ada.
Jadi, bagi saya lebih baik salah bertindak daripada tidak bertindak sama sekali, apalagi ini enggak ada salahnya. Salahnya apa coba?" beber Dedi Mulyadi.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, Dedi Mulyadi juga sempat menyinggung soal adanya laporan dari wali mulid asal Bekasi yang melaporkannya ke Komnas HAM terkait kebijakannya itu.
Dan ya, menurut Dedi hal itu agak keluar jalur, karena laporan harusnya disampaikan oleh orang tua dari anak (pelajar) yang dirugikan secara langsung. Terlebih Dedi juga mengatakan pelajar yang dikirim ke barak militer semuanya sudah atas persetujuan dan permintaan dari orang tua.
"Jadi makanya kan harusnya obyek yang dilaporkan itu obyek yang dia itu merasa dirugikan atas tindakan itu," kata Dedi Mulyadi.
"Kan ini kan orang tuanya yang meminta, jadi ya nanti biar yang mempertanggungjawabkannya orang tuanya," tandasnya.
Dedi Mulyadi Siapkan Sekolah Khusus untuk Lanjutan Kebijakan Kirim Pelajar Bermasalah ke Barak Militer
Dedi Mulyadi sebelumnya memang sempat mengungkapkan soal kebijakan itu. Yakni terkaitmengirim ke barak militer bagi pelajar yang bermasalah untuk dibina TNI.
Dan ya, kebijakannya tersebut tampaknya memang betul-betul ingin direalisasikan oleh Dedi. Hal ini bisa dilihat dari langkah yang diambil Dedi Mulyadi baru-baru ini.
Yakni dimana Dedi Mulyadi siapkan sekolah khusus yang bakal dibangun di setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat. Sekolah khusus tersebut juga disebut Dedi bakal seperti sekolah anak-anak berbakat.
"Setelah nanti dari kompleks pelatihan militer ini, mereka akan masuk ke sekolah khusus yang disiapkan di setiap kabupaten/kota, yang sekolahnya seperti anak-anak berbakat," ujar Dedi Mulyadi.
Tak berhenti sampai di situ, Dedi Mulyadi juga menuturkan nantinya sekolah khusus tersebut bakal diajar oleh guru dan kepala sekolah reguler. Dan untuk bagian pembinaan karakter dan disiplin, siswa akan dimetoring oleh TNI.
"Gurunya guru biasa, kepala sekolahnya kepala sekolah biasa, tetapi mereka itu nanti didampingi oleh tim peningkatan mentoring disiplin dari kalangan TNI," imbuh Dedi Mulyadi dikutip Grid.ID dari Kompas.com.