TRIBUNNEWS.COM - Bentrokan antara warga Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur dan anggota TNI terjadi pada Kamis (15/5/2025).

Insiden ini berujung kerusakan signifikan pada aset PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan properti warga.

Menurut Bambang Trianto, Manajer PTPN 1 Region 5, total kerugian akibat bentrokan ini mencapai sekira Rp700 juta.

Kerusakan yang dilaporkan meliputi rumah dinas dan satu mobil. Kemudian ada juga kerusakan kendaraan roda dua dan kantor Afdelling.

Terkait pembangunan Siskamling di lahan PTPN, Bambang menegaskan setiap kegiatan tersebut harus mendapatkan izin dari pihak PTPN.

Namun, pihaknya belum menerima izin resmi, meskipun ada informasi izin telah diajukan ke perangkat desa dan dari perangkat desa ke PTPN.

"Istilahnya bukan ada yang rusak ya, beralih fungsi jadinya dari toga menjadi pos," tandasnya.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Sabtu (17/5/2025),, di Aula Kodim 0822 Bondowoso, Komandan Kodim 0822 Letkol Arh Achmad Yani, bersama dengan Letkol Inf Mohammad Ibrahim Sidik dari Yonif 514, Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, dan Camat Ijen Wisnu Hartono, menyatakan situasi di Desa Kaligedang kini sudah kondusif.

Warga telah kembali melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka.

Sebelumnya, insiden ini melibatkan tiga anggota TNI yang terlibat cekcok dengan warga, yang berujung pada baku hantam.

Dalam kejadian tersebut, satu anggota TNI mengalami luka-luka.

Selain itu, satu rumah asisten tanaman Astan dan satu kantor PTPN dibakar, serta sejumlah pohon ditebang dan dibiarkan melintang di jalan.

Setelah dilakukan musyawarah antara warga, pemerintah Kecamatan, TNI, dan Polri, situasi berhasil dikendalikan, dan ketiga anggota TNI tersebut dibawa pulang pada pukul 00:05 WIB.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).