TIMESINDONESIA, OGAN KOMERING ILIR – Dalam upaya mempercepat swasembada pangan, Kementerian Pertanian meluncurkan program Brigade Pangan. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan melibatkan generasi muda.
Program tersebut mencakup pengelolaan lahan rawa yang optimal (OPLAH) serta pencetakan sawah rakyat (CSR) untuk mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi canggih.
Brigade Pangan memiliki dua tujuan utama yaitu mengelola usaha tani secara terstruktur dengan infrastruktur modern untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi serta mewujudkan agribisnis pertanian modern yang melibatkan generasi muda guna mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya terus fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan utamanya komoditas beras, guna mewujudkan target swasembada pangan yaitu dengan optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan.
Amran menyampaikan Brigade Pangan yang melibatkan generasi muda akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan.
Amran juga menyebutkan bahwa petani muda yang tergabung dalam Brigade Pangan akan diberikan bekal dan pelatihan khusus demi tercapainya swasembada pangan nasional.
“Pelatihan-pelatihan bagi Brigade Pangan dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anggota brigade dalam mengatasi tantangan di sektor pangan, sehingga dapat berperan aktif dalam memastikan ketahanan pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” tegasnya.
Pelatihan penyiapan tenaga kompeten brigade pangan angkatan 90–94 yang merupakan kegiatan penguatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian, khususnya bagi anggota Brigade Pangan di Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Kegiatan ini berfokus pada penguasaan administrasi, pencatatan keuangan, serta keterampilan dalam mengoperasikan alat dan mesin pertanian (alsintan), yang menjadi bekal utama para anggota Brigade Pangan untuk menerapkan mekanisasi pertanian di lapangan.
Pelatihan ini dilaksanakan di dua lokasi berbeda untuk menyesuaikan kebutuhan materi. Pada hari pertama, kegiatan teori dilakukan di Balai Serbaguna Desa Pulau Layang. Sementara itu, kegiatan praktik pengoperasian traktor roda dua dan roda empat dilaksanakan di Desa Tapus pada hari kedua dan ketiga. Pemilihan lokasi ini dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif sekaligus kontekstual sesuai kondisi lapangan.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dimulai pada tanggal 9 - 11 Mei 2025. Dimulai dengan pemberian materi teori di hari pertama, serta pelaksanaan praktik lapangan di dua hari berikutnya untuk mendukung pemahaman aplikatif peserta.
Pelatihan ini melibatkan berbagai pihak, antara lain Korluh BPP Kecamatan Pampangan, Babinsa Desa Pulau Layang, serta penyuluh pertanian sebagai pendamping brigade pangan. Dari kalangan pendidikan, hadir tiga mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang yang turut memberikan materi, yaitu Army Destia Milatina Suci dan Eka Patricea Agustina yang menyampaikan materi tentang manajerial dan pencatatan keuangan, serta Ahmad Bahtiar Lubis yang membawakan materi mengenai pengenalan alsintan.
Peserta kegiatan pelatihan terdiri dari 11 kelompok Brigade Pangan yang berasal dari 4 desa di wilayah Kecamatan Pampangan.
Koordinator penyuluh BPP Pampangan dan sebagai penyuluh pendamping, Yusmar menekankan pentingnya semangat anggota Brigade Pangan dalam memanfaatkan bantuan alsintan yang telah diberikan. Hal ini guna mendukung dan mewujudkan asta cita Presiden Prabowo yaitu tercapainya swasembada pngan.
Sementara itu, Lismawati selaku ketua panitia dan penyuluh pendamping Brigade Pangan Kecamatan Pampangan, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata kontribusi penyuluh dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani milenial, terutama dalam aspek mekanisasi pertanian.
Dia menambahkan, pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam membentuk kelompok Brigade Pangan yang tidak hanya paham teori, tetapi juga terampil dalam praktik pertanian modern. (*)