Kronologi Sound Horeg 5 Meter Jatuh hingga Timpa Anak-anak di Bondowoso, Begini Kondisi Korban!
Widy Hastuti Chasanah May 20, 2025 07:34 AM

Grid.ID - Sound horeg setinggi lima meter jatuh hingga menimpa anak-anak di Bondowoso. Akibatnya, korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala.

Sound horeg setinggi lima meter itu mendadak roboh saat acara Imtihanan di Desa Sumber Anyar, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Bondowoso. Insiden nahas itu terjadi pada Minggu (18/05/2025).

Sound horeg yang jatuh itu diketahui menimpa dua orang korban. Melansir TribunJatim-Timur.com, korban bernama Nadia Friska Maulani Dewi (17), warga Desa Penanggungan, Kecamatan Maesan.

Selain Nadia, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun bernama Firmansyah, warga Desa Pucang Anom, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, juga menjadi korban dalam insiden tersebut. Lantas bagaimana kronologi sound horeg 5 meter itu jatuh dan menimpa anak-anak di Bondowoso?

Kronologi Sound Horeg 5 Meter Jatuh di Bondowoso

Insiden sound horeg jatuh dan menimpa anak-anak itu terjadi saat acara Imtihanan di Desa Sumber Anyar, Kecamatan Jambesri Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso. Acara itu digelar di siang hari.

Sejumlah peserta yang mengikuti acara itu ikut mengiringi pawai sound horeg. Seorang saksi mata menyebut sound system itu disusun vertikal hingga setinggi 5 meter.

Siapa sangka, saat melintasi jalan desa, sound sistem itu tiba-tiba tersangkut di ranting pohon-pohon. Akibatnya, perangkat sebagian speaker berukuran besar yang diletakkan di bagian atas jatuh dan menimpa peserta yang berada di belakangnya.

Kabar itu dibenarkan oleh Kapolsek Jambesari Darus Sholah, Iptu Sumanto. Ia menyebut sound horeg itu jatuh dan menimpa dua korban.

“Sound-nya yang paling atas nyangkut ke ranting pohon, lalu jatuh mengenai kru,” ujar Sumanto dilansir Kompas.com pada Senin (19/05/2025).


Setelah ditelusuri, penggunaan sound horeg di acara Imtihanan itu ternyata tidak berizin. Polisi mengaku tak tahu ada kegiatan yang menggunakan sound horeg tersebut.

Tak hanya itu, polisi juga menyebut korban langsung dilarikan ke Puskesmas Jambesari Darus Solah usai tertimpa sound horeg. Ia mengatakan salah satu korban mengalami luka di kepala dan harus dijahit.

"Salah satu korban mengalami luka di kepala yang harus dijahit dan pembengkakan di tangan," papar Sumanto.

Kini, korban dan pemilik sound horeg telah berdamai. Polisi mengimbau agar panitia acara lebih hati-hati saat merancang instalasi sound sistem berukuran besar.

"Saat ini korban sudah aktivitas seperti biasa, dan antara pemilik sound horeg dengan korban sudah damai," tambahnya.

“Soalnya di sini banyak omelan pohon. Itu bisa menjadi hambatan dan berpotensi menimbulkan bahaya,” ujarnya.

Sementara itu, Nadia, seorang siswi SMA di Bondowoso yang menjadi korban utama dalam kejadian tersebut buka suara soal insiden itu. Ia mengaku kepalanya sampai dijahit hingga tangannya bengkak akibat insiden itu.

“Bagian kepala dijahit tujuh jahitan, tangan saya juga bengkak,” tutur Nadia, dikutip dari Tribun Jatim.

Petugas medis dari Puskesmas Jambesari, Ginanjar, membenarkan bahwa ada dua korban yang datang untuk mendapatkan penanganan akibat tertimpa sound horeg. Ia pun mengungkap kondisi korban tersebut.

“Korban perempuan mengalami luka robek di kepala hingga harus dijahit tujuh jahitan. Sementara korban lainnya, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, juga mengalami keluhan serupa,” terang Ginanjar.

Itulah kronologi jatuhnya sound horeg setinggi lima meter hingga menimpa anak-anak di Bondowoso.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.