Grid.ID- Andamenderita GERD? Anda bisa mengonsumi rekomendasi makanan di bawah untuk meredakan gejalanya.
GERD atau gastroesophageal reflux disease merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Meskipun terdengar sepele, gejala seperti nyeri dada hingga rasa panas di dada bisa sangat mengganggu.
Salah satu kunci utama dalam pengelolaan GERD adalah melalui pola makan yang tepat. Dikutip dari Healthline, Selasa (20/5/2025), berikut ini rekomendasi makanan yang dapat membantu meredakan gejala sekaligus menjaga kesehatan sistem pencernaan.
1. Sayuran Rendah Lemak
Rekomendasi makanan pertama bagi penderita GERD adalah sayuran yang rendah lemak dan gula. Pilihan seperti brokoli, asparagus, kacang hijau, dan mentimun bisa menjadi menu harian yang aman.
Sayuran-sayuran ini membantu menetralkan asam lambung sekaligus mendukung kerja lambung yang lebih stabil. Hindari menambahkan mentega, saus lemon, atau dressing yang asam karena justru bisa memicu refluks.
2. Ginger atau Jahe
Jahe dikenal luas sebagai bahan alami dengan khasiat antiinflamasi yang kuat. Dalam konteks GERD, jahe bisa membantu mempercepat pengosongan lambung dan mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah.
Cobalah menambahkan irisan jahe ke dalam teh atau makanan untuk mengurangi mual dan ketidaknyamanan lambung. Namun perlu diingat, konsumsi jahe sebaiknya dalam jumlah kecil terlebih dahulu karena tidak semua orang cocok.
3. Oatmeal
Oatmeal adalah rekomendasi makanan yang sangat disarankan untuk penderita GERD karena kaya akan serat dan mampu menyerap kelebihan asam lambung. Mengonsumsi oatmeal di pagi hari dapat membantu menstabilkan sistem pencernaan sepanjang hari.
Selain oatmeal, pilihan lain seperti roti gandum utuh dan nasi merah juga baik untuk menghindari refluks. Pastikan tidak menambahkan pemanis buatan atau krimer tinggi lemak yang dapat memperburuk kondisi.
4. Buah Non-Sitrus
Buah seperti pisang, apel, pir, dan melon adalah contoh buah non-sitrus yang cocok bagi penderita GERD. Tidak seperti jeruk atau nanas, buah-buahan ini memiliki tingkat keasaman yang rendah sehingga tidak merangsang produksi asam lambung berlebih.
Kandungan seratnya juga membantu proses pencernaan dan mengurangi kemungkinan refluks. Buah dapat menjadi alternatif camilan sehat dibanding makanan tinggi lemak dan gula.
5. Daging Tanpa Lemak dan Ikan
Penderita GERD tetap bisa mendapatkan asupan protein dengan memilih sumber yang rendah lemak seperti dada ayam, ikan, dan seafood. Cara memasak rekomendasi makanan yang dianjurkan ini adalah dengan memanggang, merebus, atau mengukus tanpa menambahkan minyak berlebih.
Hindari daging berlemak seperti sosis, daging merah, atau olahan karena dapat meningkatkan tekanan di perut dan memicu refluks. Konsumsi protein rendah lemak membantu mempercepat pemulihan fungsi pencernaan.
6. Putih Telur
Putih telur adalah sumber protein berkualitas tinggi yang rendah lemak dan sangat direkomendasikan untuk penderita GERD. Mengonsumsi putih telur secara direbus atau dipanggang dapat memberikan energi tanpa memperparah gejala.
Sebaliknya, kuning telur dan telur goreng sebaiknya dihindari karena kandungan lemaknya tinggi dan bisa menyebabkan iritasi lambung. Cobalah membuat omelet putih telur tanpa mentega sebagai sarapan sehat.
7. Lemak Sehat
Tubuh tetap memerlukan lemak, namun penderita GERD harus bijak memilih jenisnya. Lemak sehat seperti yang terdapat pada alpukat, minyak zaitun, dan biji rami lebih ramah bagi sistem pencernaan.
Lemak ini bisa membantu memperlancar metabolisme tanpa menambah tekanan pada lambung. Hindari lemak jenuh dari makanan olahan seperti gorengan, kue, dan makanan cepat saji yang memperparah gejala GERD.
Dengan memilih rekomendasi makanan yang tepat, penderita GERD dapat menjalani hidup dengan lebih nyaman dan minim gangguan pencernaan. Setiap orang bisa merespons makanan secara berbeda, jadi penting untuk mencatat makanan apa saja yang cocok atau justru memperburuk kondisi.
Kombinasikan makanan sehat ini dengan gaya hidup teratur dan hindari makan berlebihan agar hasilnya lebih optimal. Jika gejala terus berlanjut, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.