Fenonema Air Sungai di Cirebon Berubah Merah Pekat, Penyebab Masih Misteri
Nanda Lusiana Saputri May 20, 2025 03:39 PM

TRIBUNNEWS.COM - Warga Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dikejutkan oleh fenomena aneh ketika aliran sungai Silayar mendadak berubah warna menjadi merah pekat pada Senin (19/5/2025) sekira pukul 13.30 WIB.

Peristiwa ini menjadi viral setelah direkam oleh warga dan dibagikan di media sosial.

Dalam rekaman yang beredar, tampak perubahan warna air sungai terjadi secara merata, bukan hanya pada bagian tertentu.

Kepala Desa Kecomberan, Mastur Hidayat, membenarkan kejadian tersebut.

Ia menjelaskan perubahan warna air berlangsung dalam waktu singkat, namun cukup mengejutkan bagi warga setempat.

"Ya soal aliran sungai yang masuk Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon berubah menjadi warna merah, memang betul."

"Kemarin (Senin 19 Mei 2025) itu sekitar jam 13.30-an di lokasi sungai Silayar ini terjadi fenomena itu, air sungai berubah jadi warna merah," ucap Mastur saat diwawancarai di lokasi pada Selasa (20/5/2025), didampingi aparat TNI dan Polri.

Pemerintah desa segera menelusuri sumber perubahan warna air tersebut.

Dugaan sementara menunjukkan sumber perubahan warna mungkin berasal dari luar Desa Kecomberan, dengan kemungkinan berasal dari wilayah Desa Cirebon Girang hingga Sarwadadi.

"Cuma sebentar saja, kita telusuri ke sini ternyata sudah kembali ke warna asal. Cuma memang sempat ramai viral itu, warna merahnya itu benar-benar merah pekat dan tercampur semua gitu, bukan hanya sedikit," jelas dia. 

Namun, Mastur belum dapat memastikan apakah perubahan warna tersebut disebabkan oleh limbah pabrik atau faktor alam.

"Soal itu dari limbah atau semacamnya, itu belum tahu karena kejadiannya cukup cepat dan warga tidak ada yang ambil sampel airnya, jadi belum bisa dipastikan apakah ini dari limbah pabrik atau dari alam ataupun kita belum tahu," ujarnya.

Ia juga menegaskan fenomena ini baru pertama kali terjadi di desa mereka.

Sejumlah instansi terkait telah mengetahui kejadian ini.

"Langkah berikutnya kami pemerintah desa, karena kemarin sudah viral dan dari dinas-dinas juga sudah menanyakan langsung ke saya."

"Dari pihak kecamatan dan dari pihak BBWS juga menanyakan, jadi kita gak melaporkan juga mereka sudah tahu. Ya mungkin nanti akan ditelusuri lebih lanjut," tambah Mastur.

Mastur berharap kejadian tersebut tidak berdampak buruk bagi masyarakat.

"Mudah-mudahan sih tidak berbahaya lah bagi masyarakat," ujarnya.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.