TRIBUNNEWS.COM - Pernah enggak sih kamu tiba-tiba panik saat sadar kalau penilaian akhir tinggal hitungan hari, tapi materi yang harus dipelajari banyak banget?
Rasanya seperti dikejar waktu, padahal otak sudah sangat lelah.
Momen-momen seperti ini sering terjadi menjelang Penilaian Akhir Tahun atau yang biasa dikenal PAT.
Penilaian sekolah yang satu ini memang enggak bisa dianggap enteng.
PAT bukan sekadar penilaian biasa, karena penilaian ini jadi salah satu faktor penting yang menentukan apakah kamu bisa naik kelas atau bahkan lulus dari sekolah.
Penilaian ini mencakup semua materi dari semester ganjil dan menilai bukan cuma kemampuan akademis, tapi juga keterampilan, dan sikap selama belajar.
Makanya, wajar kalau banyak siswa mulai 'panas dingin' menjelang PAT.
Materi yang menumpuk dari berbagai mata pelajaran harus diulang dalam waktu singkat, sementara jadwal makin padat.
Akhirnya, banyak yang memilih jalan pintas dengan sistem kebut semalam alias SKS. Tapi, benarkah itu solusi terbaik?
Satu pertanyaan yang sering muncul: "Emang bisa ya, dapet nilai 100 di PAT?"
Jawabannya ya bisa banget, dong! Tapi tentu bukan dengan cara instan.
Yuk ngaku, siapa yang baru buka buku semalam sebelum penilaian sekolah?
Teknik "SKS" alias sistem kebut semalam ini memang sudah jadi kebiasaan banyak siswa. Rasanya seperti ritual tahunan menjelang penilaian sekolah.
Meski terasa "normal", tapi cara ini ternyata bukan strategi yang disarankan, bahkan bisa dibilang berisiko.
Penelitian dari Time.com menyebutkan bahwa siswa yang belajar dengan metode cramming yaitu metode belajar intensif di menit-menit terakhir menjelang ujian, biasanya hanya mampu mendapatkan nilai pas-pasan.
Lebih parahnya lagi, sebagian besar informasi yang dipelajari secara mendadak seperti ini cepat hilang dari ingatan.
Bahkan tidak jarang, materi yang baru saja dipelajari bisa hilang begitu saja saat ujian berlangsung. Akibatnya, hasil ujian pun tidak mencerminkan kemampuan terbaik.
Kenapa bisa begitu? Karena otak kita, seperti halnya tubuh, punya batasan.
Ketika kita memaksa menyerap banyak informasi dalam waktu singkat, otak justru mengalami kelelahan dan stres berlebihan.
Dampaknya? Konsentrasi menurun, muncul rasa cemas, mudah frustrasi, dan malah semakin sulit mengingat.
Pernah enggak mengalami blank di tengah-tengah ujian padahal semalam sudah begadang belajar? Nah, itu salah satu tanda otak kita sedang kelebihan beban.
Selain itu, belajar sistem kebut semalam juga bisa berdampak negatif bagi kesehatan.
Kurang tidur, pola makan yang berantakan, dan kelelahan mental yang terus-menerus bisa menurunkan daya tahan tubuh.
Jadi, bukan cuma nilai yang bisa terancam, tapi juga kondisi fisik dan emosional kita.
Daripada nekat mengandalkan cramming yang belum tentu berhasil, lebih baik mulai siapkan strategi belajar yang lebih sehat dan efektif.
Kalau kamu selama ini menganggap Penilaian Harian (PH) hanya sebagai penilaian biasa, mungkin sudah saatnya mengubah cara pandang itu.
Karena justru dari PH inilah, peluang untuk menaklukkan PAT bisa dibangun sedikit demi sedikit.
Belajar secara rutin sejak awal semester lewat PH memungkinkan kamu memahami materi dengan lebih dalam dan stabil. Konsep
ini dikenal dengan nama spaced repetition atau pengulangan berkala.
Dibandingkan belajar sekaligus menjelang ujian, belajar secara bertahap jauh lebih efektif dalam membentuk ingatan jangka panjang.
Dan ini bukan cuma teori, karena para peneliti di bidang neuroscience pun sudah membuktikannya!
Sebuah kajian yang dimuat di jurnal Nature Reviews Neuroscience mengungkap bahwa belajar dengan jarak waktu yang cukup (tidak sekaligus) memberi kesempatan otak untuk menguatkan jejak memori.
Dalam istilah ilmiahnya, otak kita butuh waktu untuk "mengunci" ingatan agar tahan lama.
Kalau kita memaksakan belajar terus-menerus dalam waktu singkat alias ngebut, proses ini malah terhambat. Efeknya?
Ingatan mudah menguap, fokus menurun, dan materi sulit melekat.
Dengan melakukan review berkala sejak awal, kamu enggak perlu panik menjelang PAT.
Karena saat yang lain sibuk mengejar materi yang terlupa, kamu justru tinggal menyegarkan kembali apa yang sudah dipelajari.
Materinya sudah akrab, otaknya sudah siap, dan rasa percaya diri pun meningkat.
Belajar dari PH, artinya kamu sedang membangun fondasi yang kokoh untuk PAT karena kamu sebenarnya sedang menyicil menyiapkan materi untuk PAT.
Dan yang lebih keren lagi, kamu sedang menciptakan strategi belajar sehat yang bisa kamu pakai seumur hidup!
Meraih nilai 100 di PAT bukanlah hal yang mustahil.
Banyak siswa berhasil mencapainya bukan karena mereka jenius sejak lahir, tapi karena mereka tahu cara belajar yang tepat.
Kuncinya? Disiplin waktu, metode belajar aktif, dan strategi yang konsisten.
Hal pertama yang perlu dipahami adalah jangan jadi seorang prokrastinator!
PAT bukan ujian yang bisa ditaklukkan dengan sistem kebut semalam.
Justru, mereka yang mulai belajar dari jauh-jauh hari punya peluang lebih besar untuk unggul.
Setiap minggu bisa jadi momen penting untuk melakukan review.
Kamu bisa memanfaatkan waktu luang di akhir pekan untuk mengecek kembali catatan, mengerjakan latihan soal, atau diskusi bareng teman.
Cara ini ampuh menjaga ingatan tetap segar dan mencegah kamu merasa kewalahan di akhir semester.
Selain itu, metode belajar aktif juga sangat disarankan.
Bukan sekadar membaca atau mendengarkan guru menjelaskan, tapi juga membuat catatan sendiri, menjawab soal-soal latihan, dan mencoba menjelaskan ulang materi dengan bahasa kamu sendiri.
Ini membantu otak menyimpan informasi lebih kuat dan lebih lama.
Menariknya, semua kebiasaan positif ini ternyata sudah menjadi rutinitas bagi siswa Ganesha Operation.
Di sana, siswa dibimbing untuk membangun pola belajar yang terstruktur, mulai dari Penilaian Harian hingga PAT.
Setiap hari siswa GO terbiasa mengerjakan soal latihan, mengikuti kuis harian, dan terlibat dalam evaluasi rutin agar tahu bagian mana yang masih perlu diperbaiki.
Latihan soal yang diberikan juga bukan sembarangan.
Soal-soal yang disusun di GO merupakan prediksi jitu yang dirancang agar sesuai dengan pola penilaian yang akan dihadapi siswa.
Setiap pembahasan disampaikan dengan menjelaskan konsep dasar dan konsep The King, yaitu cara mengerjakan soal dengan lebih cepat, tepat, dan mudah dipahami.
Ibarat atlet yang terus mengasah gerakan hingga jadi refleks, siswa GO pun dilatih sampai soal-soal sulit bisa diselesaikan tanpa harus berpikir terlalu lama.
Mereka juga mendapat kesempatan menguji kemampuannya lewat TOBK (Try Out Berbasis Komputer) yang dibuat semirip mungkin dengan pola tes yang asli, lengkap dengan sistem blocking time dan berbasis sistem penilaian IRT.
Hasil TOBK ini kemudian dianalisis sampai ke butir soal, sehingga siswa tahu di mana letak kekuatannya dan bagian mana yang perlu ditingkatkan lagi.
Tak hanya itu, kalau ada materi yang belum dikuasai, siswa bisa mengikuti sesi tambahan seperti Tutorial Service Time (TST).
Dengan semua fasilitas ini, siswa benar-benar diarahkan untuk meraih hasil maksimal, bahkan nilai sempurna.
Jadi, apakah kamu siap untuk bisa tembus nilai 100? Kuncinya ada di konsistensi, disiplin, dan strategi belajar yang tepat.
Mulailah dari sekarang, bukan nanti.
Ujian Akhir Semester seperti PAT bukanlah tantangan yang bisa ditaklukkan dalam semalam.
Ia lebih mirip maraton daripada sprint. Butuh stamina belajar yang panjang, strategi yang tepat, dan konsistensi sejak awal semester.
Mulailah dari hal yang paling dasar seperti penilaian harian. Di sanalah fondasi nilai PAT dibangun.
Ketika kamu terbiasa belajar setiap hari, mengerjakan soal secara rutin, dan mengevaluasi pemahamanmu secara berkala, maka PAT tidak akan terasa seperti beban besar.
Justru, ia menjadi puncak dari proses panjang yang sudah kamu jalani dengan disiplin.
Ingat, nilai 100 bukanlah hasil dari keberuntungan semata.
Ia adalah buah dari usaha terus-menerus, dari catatan yang kamu tulis sendiri, dari soal-soal yang kamu kerjakan meski lelah, dan dari keberanianmu untuk mengakui bahwa kamu belum paham lalu mencari tahu hingga kamu bisa.
Bersama GO, kamu tidak belajar sendiri. Ada pelatih, teman seperjuangan, dan sistem yang mendukungmu agar bisa bertumbuh, selangkah demi selangkah.
Karena pada akhirnya, mereka yang berhasil meraih nilai sempurna bukan karena mereka selalu bisa, tapi karena terbiasa dan tidak pernah berhenti mencoba.
Jadi, siapkah kamu mulai maratonmu hari ini? Yuk, nilai 100 menantimu! (*)