TRIBUNJATENG.COM- Ucapan duka cita mengalir deras untuk presenter Najwa Shihab di kolom komentar akun Instagram pribadinya.
Hari ini, Selasa (20/5/2025, suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia di usia 48 tahun.
Putri Ikang Fawzi, Chiki Fawzi mengucapkan belasungkawa untuk Kak Baim, sapaan akrab Ibrahim. "Mbak Nanaaaa, turut berduka," tulisnya.
"Ndherek belo Sungkowo mbak, mugi husnul khatimah," tulis Guyon Waton Official.
"Turut berduka cita mbak," tulis warganet.
Ibrahim Sjarief wafat pada hari ini, Selasa (20/5/2025), di Rumah Sakit PON, Jakarta Timur.
"Jenazah akan disemayamkan dan tahlil akan kita baca bersama mulai malam ini di: Jl. Jeruk Purut No. 8-9 RT 004/RW 003, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan," bunyi pengumuman kabar duka yang diterima.
Jenazah Ibrahim Sjarief rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Mei 2025.
Najwa Shihab menikah dengan Ibrahim Sjarief Assegaf pada tanggal 11 Oktober 1997.
Saat itu, Najwa berusia 20 tahun dan masih kuliah di semester tiga Fakultas Hukum Universitas Indonesia, sementara Ibrahim berusia 26 tahun.
Ibrahim Assegaf, Najwa Shihab, Izzat. (Instagram)
Pernikahan mereka dilangsungkan di Solo, Jawa Tengah.
Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putra bernama Izzat Ibrahim Assegaf.
Ibrahim meninggal karena sakit stroke.
Adapun Ibrahim juga dikenal sebagai pengacara.
Ia bekerja pada firma hukum Assegaf Hamzah & Partners.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyebut Ibrahim akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta, pada Rabu (21/5/2025) besok.
"Rencana pemakaman akan dilaksanakan pada Rabu, 21 Mei 2025, pukul 10.00 WIB di TPU Jeruk Purut," kata dia.
Kenangan Pertemuan Najwa
Kabar duka datang dari presenter dan jurnali Najwa Shihab, sang suami Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia, Selasa (20/5/2025).
Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia 45 tahun karena stroke di Rumah Sakit PON, Jakarta Timur.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh media Narasi yang didirikan oleh Najwa Shihab.
"Telah berpulang Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, selaku komisaris utama Narasi dan suami dari pendiri Narasi,
Najwa Shihab Mendiang berpulang pada 20 Mei 2025 pukul 14.29 WIB di RS PON Jakarta Timur.
Kami dari Narasi turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya," tulis Narasi.
Sosok Ibrahim Sjarief Assegaf
Ibrahim Sjarief Assegaf dikenal sebagai seorang pengacara yang memiliki reputasi kuat di bidang hukum korporasi, perbankan, restrukturisasi, dan kepailitan.
Ia merupakan mitra di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Indonesia.
Selain itu, ia juga menjabat sebagai direktur di PT Justika Siar Public (Hukumonline), sebuah perusahaan yang menyediakan layanan hukum berbasis teknologi.
Ibrahim lahir di Surakarta (Solo) pada tahun 1977.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Setelah itu, ia menjadi rekan peneliti tamu di Program Studi Hukum Asia Timur Harvard Law School pada 2002 hingga 2003.
Pendidikan lanjutannya ia tempuh di University of Melbourne, Australia, dengan gelar Master of Laws (LLM) pada tahun 2009.
Studi tersebut ia jalani berkat beasiswa dari Australian Development Scholarship.
Putuskan Menikah Muda
Najwa Shihab dan Ibrahim Assegaf bertemu bertemu saat masih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Saat itu, Ibrahim merupakan senior Najwa Shihab di kampus.
Keduanya menjalin hubungan selama enam bulan sebelum memutuskan menikah pada 1997.
Saat itu Najwa Shihab masih berusia 20 tahun dan berstatus mahasiswi semester 3.
Dalam video wawancaranya bersama Merry Riana, Najwa tidak pernah memiliki cita-cita untuk menikah muda.
Namun saat itu ia yakin Baim, panggilan akrab sang suami, merupakan sosok pria yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya.
"Gak pernah berencana spesifik nikah muda sih, cuma merasa menemukan orang yang tepat aja dan waktu itu mikirnya kalau bisa bahagia sekarang kenapa harus menunda kebahagiaan," kata Najwa.
Sebelum menerima pinangan Baim yang terpaut usia 6 tahun lebih tua, Najwa sempat diajak untuk melaksanakan ibadah umrah oleh kedua orang tuanya.
"Sebelum memutuskan untuk menerima lamaran, supaya mantab dulu salat istikharah di sana," kata Najwa.
Seusai melaksanakan ibadah umrah kedua orang tuanya memastikan kembali dan akhirnya Najwa yakin untuk menerima lamaran Baim.
Setelah menikah keduanya merasa tidak seperti sudah menikah karena masih tinggal di rumah orang tua.
"Berasanya kayak pacaran tapi serumah," kata Najwa.
Keduanya juga sempat menunda beberapa tahun untuk memiliki buah hati karena saat itu ia harus menyelesaikan kuliah terlebih dulu.
"Penting juga untuk mengenal suami, sebelum memutuskan untuk menjadi seorang ibu, harus solid dulu hubungan suami istri," kata Najwa.
Meski sempat harus menjalani hubungan jarak jauh karena Ibrahim melanjutkan studi ke luar negeri, keduanya merasa semakin dekat.
Najwa bahkan menyebut Ibrahim sebagai teman diskusi terbaik yang selalu memberinya perspektif dan solusi dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai dua anak: Izzat Ibrahim Assegaf dan Namiyah Assegaf, yang meninggal dunia beberapa jam setelah dilahirkan. (*)