TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Suasana duka menyelimuti rumah Najwa Shihab di Cilandak Timur, Jakarta Selatan, pada Selasa malam (20/5/2025), setelah sang suami, Ibrahim Assegaf, wafat.
Kehilangan ini bukan hanya dirasakan keluarga, tetapi juga sahabat dan tokoh nasional, termasuk Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK), yang hadir ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir.
Jusuf Kalla datang ke rumah duka sekitar pukul 20.44 WIB bersama sang istri, Mufidah Kalla. Ia tampak mengenakan baju koko putih dan kopiah hitam, tampil sederhana namun sarat empati.
Kehadirannya mencerminkan kedekatan personal dan emosional dengan keluarga Najwa Shihab, yang sudah lama ia kenal.
"Najwanya tentu kita kenal dekat, sama dari Makassar," ujar JK saat ditemui di rumah duka.
Pernyataan singkat itu mencerminkan hubungan yang tidak sekadar kenal secara publik, tetapi juga secara kultural dan batiniah sebagai sesama putra daerah Sulawesi Selatan.
JK pun turut menyampaikan doa bagi almarhum Ibrahim Assegaf.
"Saya turut berduka cita atas berpulangnya Pak Ibrahim Assegaf. Semoga berpulangnya bisa diberikan ketenangan dan husnul khatimah," ucapnya, menahan kesedihan.
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/5/2025) pukul 10.00 WIB. Prosesi pemakaman ini akan menjadi momen haru perpisahan terakhir dari keluarga, sahabat, dan kerabat.
Kabar kepergian Ibrahim Assegaf meninggalkan duka mendalam, terlebih bagi Najwa Shihab yang selama ini dikenal publik sebagai jurnalis dan figur inspiratif. Di balik sosoknya yang kuat, tersimpan duka seorang istri yang kehilangan pendamping hidup.
Kehadiran tokoh-tokoh seperti Jusuf Kalla menjadi bukti bahwa duka ini tidak hanya milik keluarga, tetapi juga dirasakan masyarakat yang mengenal integritas dan kedekatan personal mereka. Momen ini sekaligus menjadi pengingat bahwa di balik sorotan kamera, para tokoh publik juga menghadapi kehilangan yang sama dalam sunyi dan doa.