Pendiri dan CEO SIS: Kunci Masa Depan Pendidikan Indonesia adalah Kualitas Guru
GH News May 22, 2025 11:04 AM

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pendiri dan CEO Singapore Intercultural School (SIS) Jaspal Sidhu mengatakan, masa depan pendidikan Indonesia terletak pada kualitas guru, bukan pada megahnya gedung sekolah. 

Hal tersebut disampaikan kepada para wartawan saat ditemui di SIS, Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu (21/5/2025) kemarin. 

“Gedung itu nggak ada artinya kalau gurunya tidak siap. Anak-anak tidak butuh guru yang tahu segalanya, tapi guru yang peduli dan mau terus belajar,” kata. 

Pria yang juga menjadi pendiri Inspirasi Schools ini juga menekankan, keterjangkauan dan aksesibilitas tidak boleh mengorbankan kualitas. Banyak institusi menurunkan standar untuk mengatasi tantangan dalam mencari guru berkualitas di luar kota besar. 

Salah satu misi utama Jaspal adalah membuktikan bahwa kualitas pendidikan tidak harus identik dengan biaya tinggi. Dari sekolah internasional berbiaya US$30.000/tahun, kini Inspirasi Schools bisa beroperasi di daerah dengan hanya US$2.000/tahun—tanpa mengurangi kualitas.

“Kuncinya adalah efisiensi dan kolaborasi. Guru di Palembang bisa berdiskusi langsung dengan guru di Jakarta atau Myanmar melalui platform internal sekolah. Teknologi dimanfaatkan untuk membangun komunitas belajar lintas kota dan negara,” jelasnya.

Strategi Perekrutan Guru

Bekerja sama dengan Deloitte Singapura, Jaspal membawa pendekatan tak biasa ke dalam dunia Pendidikan, yaitu mindset perusahaan teknologi kelas dunia seperti Google dan Apple diadaptasi untuk ruang kelas. 

Hasilnya adalah sebuah metodologi yang bukan hanya menilai kemampuan teknis guru, tetapi juga menakar sikap, kepemimpinan, dan empati mereka. Hal ini menjadi unsur yang jarang disentuh dalam pelatihan konvensional.

Di bawah pendekatan ini, para pendidik di SIS dan Inspirasi Schools tidak sekadar dilatih untuk “mengajar”, tapi dibentuk menjadi EFFECTOR—sebuah akronim yang mencerminkan peran guru sebagai penggerak perubahan. 

Konsep ini menekankan bahwa guru seharusnya menjadi lebih dari penyampai materi karena mereka adalah pemantik rasa ingin tahu, pendamping emosional, dan arsitek pengalaman belajar yang bermakna.

“Kami ingin menciptakan guru yang bukan hanya tahu banyak, tapi juga bisa menggerakkan anak untuk menemukan potensinya sendiri,” jelas Jaspal. 

Dengan dukungan sistem penilaian berbasis data dan coaching yang berkelanjutan, guru-guru dibantu untuk terus berkembang sebagai pribadi yang reflektif, kolaboratif, dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.

Model EFFECTOR mencakup delapan sifat penting yang mendefinisikan pengajaran yang luar biasa:

1. Earnestness – Kesungguhan: Menunjukkan rasa pengorbanan dan inklusivitas.

2. Humor – Humor: Menggugah siswa melalui keceriaan dan keterhubungan.

3. Firmness – Ketegasan: Menetapkan batas yang jelas untuk menjaga disiplin dan rasa hormat.

4. Enthusiasm – Antusiasme: Menunjukkan gairah dan energi dalam mengajar.

5. Consistency – Konsisten: Menerapkan metode yang dapat diandalkan dan efektif.

6. Timeliness – Ketepatan Waktu: Bertindak dengan cepat dan efisien.

7. Open-mindedness – Keterbukaan Pikiran: Menghargai perspektif yang beragam dan beradaptasi dengan ide-ide baru.

8. Research-mindedness – Berorientasi Penelitian: Menerapkan strategi inovatif untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran.

Sifat-sifat ini memastikan bahwa guru tidak hanya memberikan pendidikan berkualitas tinggi tetapi juga membangun hubungan yang bermakna dengan siswa mereka.

Kolaborasi Nasional

Jaspal mendorong lahirnya kemitraan publik-swasta yang lebih konkret dalam pengembangan guru, bukan hanya seminar atau pelatihan sesaat. 

Contohnya, Inspirasi Schools bekerja sama dengan perusahaan seperti Japfa dan Gudang Garam dalam membangun dan mengelola sekolah di daerah mereka yaitu Sidoarjo dan Kediri Jawa Timur.

Pemerintah pun didorong untuk mengadopsi model yang lebih luwes, seperti di beberapa negara Timur Tengah, di mana sekolah dikelola swasta selama beberapa tahun dengan target kinerja jelas, lalu dikembalikan ke negara dalam kondisi siap beroperasi.

Perubahan besar dalam pendidikan hanya bisa dicapai jika Indonesia mulai memandang guru sebagai aset strategis pembangunan bangsa. 

“Kalau kita ingin anak-anak siap menghadapi masa depan, kita harus mulai dari gurunya. Bukan dari gedung, tapi dari hati dan pikirannya,” ujarnya.

Singapore-Intercultural-School.jpg

Tentang SIS

Jaspal Sidhu salah satu sosok yang konsisten mendorong perbaikan pendidikan di Indonesia. Meski bukan lahir di Ibu Pertiwi, namun pria asal Singapura itu telah memberikan kontribusinya dengan membangun sekolah internasional di berbagai daerah di Tanah Air.

Salah satu yakni Singapore Intercultural School atau SIS yang berada di Jakarta tersebut. Sekolah ini kini menjadi salah satu lembaga pendidikan termegah di Ibu Kota. Dari jenjang TK, SD, SMP, SMA. Status sekolah ini terakreditasi dan berafiliasi dengan Cambridge dan IB.

Visinya adalah mewujudkan ekosistem pendidikan yang komprehensif dan inklusif, dengan pendekatan berbasis nilai dan teknologi, untuk menciptakan komunitas pembelajaran internasional yang sensitif terhadap budaya dan terjangkau.

Untuk misinya yakni mengembangkan siswa dengan karakter yang kuat, siap menghadapi tantangan global melalui pembelajaran yang berbasis pada nilai-nilai seperti keadilan, rasa hormat, integritas, belas kasih, dan keberanian.

Lalu untuk kurikulum yaitu menggabungkan tiga kurikulum terbaik di dunia: Kurikulum Singapura, Cambridge IGCSE, dan International Baccalaureate (IB).

Untuk pendekatan pembelajaran. Pembelajaran personal dengan melibatkan siswa dalam menetapkan tujuan belajar mereka. Fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 melalui program seperti Model PBB, Model Duke of Edinburgh, dan program Harvard. Integrasi teknologi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

Konselor Universitas di SIS

Alumni SIS diterima di 21 dari 50 universitas terbaik dunia. SIS mempersiapkan siswa untuk diterima dan sukses di universitas internasional atau lokal sesuai kemampuan mereka. 

Konselor universitas membantu siswa memilih program gelar, memenuhi persyaratan masuk, dan mengakses tes seperti SAT, ACT, dan IELTS. Yang lebih penting, konselor SIS memberikan saran objektif tanpa menerima komisi.

Prestasi Olahraga

Ada banyak prestasi olahraga yang telah diraih. Misalnya, juara Umum SIS Olympics: SIS Kelapa Gading telah menjadi juara umum dalam SIS Olympics selama sembilan tahun berturut-turut. 

Kompetisi ini mencakup berbagai cabang olahraga seperti atletik, renang, tenis, bulu tangkis, bola voli, bola basket, dan futsal. 

Pemenang Governors Cup: Tim futsal SIS Kelapa Gading telah memenangkan Governors Cup selama enam tahun berturut-turut. 

Partisipasi dalam Jakarta Schools Football League: SIS Kelapa Gading berpartisipasi dalam Greenfield's Cup dan berkontribusi pada tim SIS United yang terdiri dari pemain dari empat sekolah SIS di Jakarta. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.