Upaya Mendapatkan Husnul Khatimah
GH News May 22, 2025 08:05 PM

TIMESINDONESIA, MALANG – Allah Swt. memerintahkan kita supaya bertakwa dan menjaga agama kita supaya mati dalam keadaan Islam. Ada korelasi dan hubu-ngan erat antara orang yang beriman kapada Allah, menjaga ibadah dan takwanya kepada Allah Swt. dengan upaya mendapatkan husnul khati-mah.

Orang-orang yang tidak bertakwa kepada Allah Swt., mereka tidak peduli dengan syariat, salat lima waktu dan hukum Allah Swt., akhirnya mati tidak membawa iman dan sebaliknya, kaum muslimin rahimaku. mullah, meskipun orang awam yang tidak memahami dalil maupun ini Al-Qur'an, kalau orang itu taat kepada Allah Swt., benar-benar bertakwa kepada Allah Swt. dengan menjaga salat dan syariatnya, orang seperti itu biasanya ditakdir Allah Swt. mati husnul khatimah dan mudah sekali mengucapkan lailahaillallah sebelum ajal tiba.

Rasulullah saw. bersabda:

إِنَّ الْإِيمَانَ يَزِيدُ وَيَنقُصُ، يَزِيدُ بِالطَّاعَةِ وَيَنْقُصُ بِالْمَعْصِيَّةِ.

Iman bisa naik dan bisa turun, kadang bisa tambah, kadang bisa kuat bisa melemah. Kalau orang taat dan takwanya luar biasa kepada Allah Swt, imannya akan naik dan bahkan semakin kuat. Sebaliknya, mereka yang tidak taat kepada Allah Swt., melakukan maksiat, melaku-kan kemungkaran, maka imannya turun dan semakin lemah. Bahkan, bisa jadi sampai mati dalam keadaan suul khatimah. Na'udzubillah min dzalik. Untuk mendapatkan husnul khotimah (akhir yang baik), seseorang perlu terus meningkatkan iman, memperbanyak amal saleh, dan terus-menerus bertaubat. Selain itu, penting untuk menjaga diri dari perbuatan dosa dan memperbanyak doa, serta bersikap baik dan optimis dalam menghadapi kehidupan. 

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Husnul khotimah, atau akhir kehidupan yang baik, adalah dambaan setiap orang beriman. Mendapatkan husnul khotimah bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba, melainkan hasil dari usaha dan kesungguhan dalam menjalani hidup sesuai dengan ajaran Allah SWT. Salah satu upaya utama adalah dengan senantiasa menjaga keimanan dan ketakwaan. Ini bisa diwujudkan melalui ibadah yang konsisten seperti salat lima waktu, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan memperbanyak amal saleh. Selain itu, memperbaiki akhlak juga menjadi kunci penting. Berlaku jujur, menjaga lisan, bersikap rendah hati, dan memperbanyak kebaikan terhadap sesama akan memantapkan hati dan memperindah amal kita.

Tak kalah penting, menjauhi maksiat dan dosa besar adalah bentuk penjagaan diri agar tidak tergelincir di akhir hayat. Berdoa kepada Allah agar diberi akhir yang baik pun perlu dilakukan secara rutin, sebab tidak ada yang tahu bagaimana cara kita akan meninggal. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan doa-doa khusus untuk memohon husnul khotimah. Menjaga hubungan baik dengan orang tua, memperbanyak silaturahmi, dan menyebarkan kebaikan juga termasuk amalan yang mengantarkan kepada akhir hidup yang diridhai Allah.

Terakhir, penting bagi setiap Muslim untuk selalu memperbaharui niat, mengingat kematian, dan hidup dengan tujuan yang benar. Dengan menyadari bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan, seseorang akan lebih mudah fokus pada akhirat. Semoga dengan usaha dan doa yang terus menerus, kita semua diberi taufik oleh Allah SWT untuk meninggal dalam keadaan husnul khotimah: membawa iman, amal baik, dan senyuman terakhir di wajah karena bertemu dengan Rabb yang Maha Pengasih.

Inti ketaatan pada Islam adalah salat; siapa yang menjaga salat lima waktu, maka terjagalah imannya. Sebaliknya, siapa yang tidak menjaga salat lima waktu, dikhawatirkan imannya pun tidak terjaga, makanya Rasulullah saw. bersabda:

العهد الذي بيننا وبينهم الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ.

"Yang membedakan kita orang Islam dan orang kafir adalah salatnya, barang siapa yang meninggalkan salat dengan sengaja maka orang itu adalah kafir.

Syukur kalau kita senantiasa melakukan salat berjamaah, menjaga keistikamahan berjamaah. Meskipun kita terlambat dan jamaahnya sudah selesai, ajak satu atau dua orang untuk berjamaah. Upayakan kita terus salat berjamaah. Salah satu sifat orang munafik adalah malas salat dan malas berjamaah. Oleh karena itu, dengan senantiasa berjamaah, maka kita terhindar dari sifat munafik.

قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ لَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلَّا مُنَافِقُ مَعْلُومُ النِّفَاقِ.

Abdullah bin Mas'ud ketika ditanya bagaimana membedakan saha-bat ini beriman, sahabat ini munafik? Abdullah menjawab, kami telah meneliti satu per satu di antara kami. Jika tidak berjamaah, dia 100% munafik.

Marilah bertakwa kepada Allah Swt., taat kepada-Nya, utamanya dalam menegakkan salat dan alangkah baiknya juga berjamaah. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.