Wanita Ini Diceraikan Suami saat Hamil, Tinggalkan Surat Cerai dan Uang Rp 500 Juta
Randy P.F Hutagaol May 22, 2025 11:32 PM

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang perempuan berusia 33 tahun mengungkapkan kisah rumah tangganya yang penuh kejutan dan haru.

Di saat ia baru saja mengetahui dirinya tengah hamil, suaminya justru memberinya uang Rp500 juta dan surat gugatan cerai.

Namun jauh di balik keputusan itu, tersembunyi alasan tragis yang membuat banyak orang terharu setelah mengetahuinya.

Dikutip dari Eva.vn Kamis (22/5/2025), kabar kehamilan itu ia peroleh pada pagi musim gugur, ketika ia menunggu hasil pemeriksaan di rumah sakit.

Dokter menyampaikan bahwa janinnya berusia enam minggu dan dalam kondisi sehat.

Kehamilan itu hadir secara alami, tanpa intervensi medis, dan bagi perempuan tersebut, itu adalah sebuah keajaiban.

Ia sempat didiagnosis mengalami infertilitas yang tidak dapat dijelaskan, bahkan telah disarankan menjalani bayi tabung.

Namun suaminya kala itu terus menunda dengan alasan “masih muda”, meski usianya sudah menyentuh 33 tahun.

Bersemangat menyampaikan kabar bahagia itu, ia pulang ke rumah dengan niat menyiapkan makan malam istimewa.

Namun sesampainya di rumah, sang suami justru datang lebih dulu, membawa koper, menaruh tumpukan uang Rp500 juta dan surat cerai di atas meja.

“Tandatangani. Uang ini cukup untukmu memulai hidup baru. Rumah ini untukmu,” katanya singkat.

Perempuan itu terpaku. Ketika ia memberitahukan bahwa dirinya hamil, suaminya hanya terdiam, lalu berkata dengan suara serak.

“Harus bercerai. Kau jaga bayinya. Jangan biarkan hal ini memengaruhimu,” tegasnya.

Ia mencoba bertanya, memohon penjelasan, apakah ada wanita lain, atau apakah suaminya tidak yakin bahwa anak itu miliknya.

Namun pria itu tidak menjawab. Ia hanya mengemas barang-barangnya, lalu pergi begitu saja, meninggalkan sang istri dalam kebingungan dan kesedihan mendalam.

Hari-hari setelahnya menjadi masa yang menyiksa. Ia menyembunyikan kabar perpisahan itu dari keluarganya, terutama sang ibu yang memiliki riwayat jantung dan diabetes.

Ia pura-pura mengatakan bahwa suaminya sedang perjalanan bisnis dan bahkan mengirim foto USG janin kepada sang suami, namun tak pernah mendapat balasan.

Kunci dari semua teka-teki itu akhirnya ditemukan ketika ia kembali ke rumah lama dan menemukan sebuah kotak kayu di bawah tempat tidur.

Di dalamnya terdapat dokumen medis atas nama suaminya, leukemia stadium akhir dengan harapan hidup kurang dari satu tahun.

Juga ada surat tulisan tangan yang menjelaskan bahwa ia sengaja meninggalkan istri dan anaknya demi melindungi mereka dari beban menyaksikan dirinya perlahan mati.

“Aku melihat ayahku meninggal karena penyakit ini. Aku tahu seperti apa akhirnya. Kau sudah kehilangan waktu karena diagnosis infertilitas, aku tak ingin kau kehilangan lebih banyak karena menungguku mati,” tulis sang suami dalam surat itu.

Dengan surat dan hasil medis di tangan, ia mencari suaminya. Seorang perawat memberitahunya bahwa pria itu masih duduk di lorong rumah sakit setiap sore, selalu bertanya mengenai kondisi sang istri.

“Apakah istri saya sudah ke dokter akhir-akhir ini?” ucapnya.

Mereka akhirnya bertemu kembali di hari yang hujan. Suaminya tampak kurus, rambutnya mulai rontok, tetapi matanya berbinar saat melihat istrinya datang. Ia menangis tersedu-sedu.

“Jangan maafkan aku. Jangan membenciku,” ucapnya pada istrinya.

Sang istri menggenggam tangannya.

“Aku tidak akan membenci seorang ayah yang mengorbankan hidupnya demi istri dan anaknya,” balas sang istri.

Satu bulan kemudian, sang suami meninggal dunia. Dalam pesan terakhirnya, ia berpesan agar istrinya hidup seolah dirinya masih ada, dan membesarkan anak mereka dengan cinta dan kelembutan yang dulu pernah ia rasakan.

Kini, bayi itu telah berusia empat bulan. Setiap senyuman sang anak menjadi pengingat akan cinta sejati, cinta yang memilih pergi bukan karena tak cinta, tapi karena ingin melindungi dalam diam.

“Saya akhirnya belajar bahwa tidak semua cinta memilih untuk bertahan. Namun cinta sejati akan selalu menemukan jalan untuk tidak pernah benar-benar pergi,” ucap sang ibu.

(cr31/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.