Perketat Sistem, PMB PTKIN Tingkatkan Keamanan SSE Demi Seleksi yang Bersih dan Berkualitas
M Zainal Arifin May 23, 2025 01:30 PM

TRIBUNJATENG.COM - Menjelang penutupan pendaftaran Ujian Masuk (UM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Tahun 2025, Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) PTKIN semakin memperketat sistem Seleksi Secara Elektronik (SSE).

Langkah ini diambil untuk menjaga mutu seleksi sekaligus menutup celah potensi kecurangan di era digital.

Panitia Nasional PMB PTKIN terus melakukan berbagai pembenahan sistem, seiring dengan kemajuan teknologi yang mendorong transformasi pada pelaksanaan ujian masuk.

Pertemuan daring yang diikuti seluruh Kelompok Kerja (Pokja) Lokal PTKIN pada Rabu (21/5/2025), menjadi ajang penting untuk memperkuat tata kelola seleksi dan membangun sistem yang lebih adaptif, jujur, dan transparan.

Koordinator Penanggung Jawab SSE UIN Saizu Purwokerto, Muchamad Fadlan.

Ketua Panitia Nasional PMB PTKIN, Prof. Masnun Tahir, menegaskan bahwa proses seleksi PTKIN bukan hanya soal kelancaran teknis, tetapi juga menyangkut kredibilitas dan mutu akademik.

“Tim panitia nasional telah bekerja keras agar seleksi masuk PTKIN berjalan lancar, bermutu, dan terpercaya."

"Teknologi seperti SSE sangat membantu, tetapi harus diiringi pengawasan ketat agar tidak disalahgunakan,” ujar Prof. Masnun.

Menurutnya, penggunaan teknologi dalam seleksi merupakan langkah efisiensi, namun prinsip keadilan, objektivitas, dan akuntabilitas tetap menjadi prioritas utama.

Etika dan Mutu Jadi Pilar Utama Seleksi

Senada dengan hal tersebut, Prof. Zul Fahmi, Koordinator Penjaminan Mutu, menekankan pentingnya menjunjung nilai etika dan mutu dalam setiap tahapan seleksi.

“Seleksi bukan hanya urusan teknis. Kita bicara soal komitmen moral—kejujuran, transparansi, dan keadilan."

"Inilah fondasi kepercayaan publik terhadap proses seleksi di PTKIN,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa peningkatan mutu tidak bisa dilepaskan dari integritas sistem.

Oleh karena itu, diperlukan audit, evaluasi menyeluruh, serta semangat perbaikan berkelanjutan untuk menjaga kredibilitas SSE.

Sistem Seleksi Elektronik (SSE) telah menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan UM-PTKIN.

Sistem ini memungkinkan peserta menjalani ujian secara daring, fleksibel, dan efisien.

Namun, di sisi lain, tantangan keamanan digital pun meningkat.

Haris Setiaji, Koordinator Pokja SSE, mengungkapkan bahwa panitia terus melakukan penguatan dan pembaruan SSE setiap tahun.

Inovasi terus dikembangkan demi menekan potensi kecurangan seperti penggunaan joki atau alat komunikasi ilegal.

“SSE kita tingkatkan kualitasnya setiap tahun."

"Ada sistem pemantauan perilaku peserta, pelacakan perangkat ujian, hingga algoritma pintar yang mendeteksi anomali dalam pengerjaan soal,” jelas Haris.

Data-data yang dikumpulkan setiap tahun digunakan sebagai dasar pengembangan sistem, tidak hanya menjelang ujian, tetapi menjadi proses evaluasi tahunan yang berkelanjutan.

Transformasi digital dalam seleksi masuk PTKIN bukan hanya soal kecanggihan teknologi, tetapi juga tentang menjaga integritas, keadilan, dan mutu pendidikan tinggi Islam di Indonesia.

Dengan penguatan sistem SSE dan komitmen bersama, PMB PTKIN berupaya memastikan proses seleksi yang bebas dari kecurangan dan semakin terpercaya di mata masyarakat.

UIN Saizu Maju, UIN Saizu Unggul!!!

#uinsaizu #uinsaizupurwokerto #uinsaizumaju

(Laili S/***)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.