Peluang Pemanfaatan Kecerdasan Buatan di Sektor Industri Dinilai Masih Menjanjikan
Sanusi May 23, 2025 05:38 PM


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peluang pemanfaatan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk sektor industri dinilai masih sangat besar dan menjanjikan.

Seperti diketahui, penerapan teknologi artificial intelligence (AI) di sektor industri terus meluas.

Tidak hanya menjangkau perusahaan besar, teknologi ini juga mulai digunakan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) hingga instansi pemerintah.

Melihat potensi besar AI untuk efisiensi dan efektivitas proses bisnis, PT Telkom Indonesia (Telkom) menghadirkan sejumlah solusi berbasis AI dalam ajang Xperience Center Telkom Solution & Indiniz di Digiland 2025, Jakarta, Minggu (18/5/2025).

“Potensinya masih besar. Di seluruh dunia arahnya memang ke AI,” ujar OVP Enterprise Marketing & Regional Management Telkom Indonesia, Reni Yustiani, dalam keterangannya, Jumat (23/5/2025).

Menurut Reni, AI bisa membantu pelaku usaha melakukan profiling pelanggan secara lebih akurat. Data seperti jumlah pengunjung harian, volume transaksi, hingga kebutuhan tambahan untuk pengembangan bisnis bisa diolah secara cepat melalui teknologi ini.

Pada sektor UKM, lanjutnya, teknologi AI juga bisa dimanfaatkan dalam layanan contact center. Pola interaksi pelanggan dapat dianalisis untuk meningkatkan pelayanan dan merespons kebutuhan pelanggan secara lebih cepat.

“Hal-hal yang bersifat insidental bisa lebih cepat terdeteksi dan dimitigasi. Dengan begitu, pelayanan ke pelanggan bisa menjadi jauh lebih baik,” kata Reni.

Sementara itu, Partnership Evaluation Enterprise Product Development Telkom Indonesia Lisa Nurfhatia Prizasaputri menjelaskan, Telkom telah mengembangkan sejumlah solusi berbasis AI yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan industri.

“Salah satunya adalah Human Field, platform manajemen sumber daya manusia (HRM). Lalu ada juga Tsurvey, platform survei yang dapat mengumpulkan data secara cepat dan akurat,” ujarnya.

Solusi tersebut telah digunakan berbagai sektor, mulai dari ritel seperti supermarket dan minimarket, hingga lembaga pemerintah. Menurut Lisa, sistem buatan Telkom bersifat fleksibel dan dapat diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada di perusahaan.

“Solusi kami bisa di-customize dan tidak perlu membangun dari awal. Bisa diintegrasikan dengan sistem eksisting,” tambahnya.

Untuk kebutuhan layanan publik, Telkom juga menghadirkan Antares Eazy, solusi AI yang memungkinkan percepatan digitalisasi layanan melalui pemrosesan data visual secara cepat dan akurat.

Fitur Crowd Detection dalam sistem ini bahkan bisa digunakan untuk memantau demonstrasi atau kerumunan dalam acara publik. Pemerintah disebut bisa menjaga situasi tetap kondusif tanpa mengurangi hak masyarakat untuk berkumpul.

“Pendekatan ini menunjukkan bagaimana teknologi bisa menjadi alat yang seimbang antara efisiensi dan hak publik,” ujar Lisa.

Dengan pengembangan solusi yang adaptif dan terintegrasi, Telkom berharap teknologi AI dapat menjawab tantangan bisnis di berbagai sektor di Indonesia. (Kompas.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.