SURYA.CO.ID - Kementerian Agama (Kemenag) akan mengadakan sidang isbat Idul Adha 2025 pada Selasa, 27 Mei 2025. 

Kegiatan sidang isbat bertujuan untuk menentukan kapan mulai bulan Dzulhijah 1446 H, sekaligus menetapkan tanggal Hari Raya Idul Adha 2025 atau 10 Dzulhijjah 1446 H. 

Acara ini akan dimulai pukul 16.00 WIB dan berlangsung di kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta. 

Sebelum sidang utama, akan diadakan seminar tentang posisi hilal (bulan sabit pertama). Seminar ini menghadirkan para ahli astronomi dan pakar ilmu falak dari berbagai organisasi Islam. 

Sidang isbat akan dilakukan secara tertutup. Kemenag juga akan menerima laporan hasil pengamatan hilal dari 114 titik di seluruh Indonesia. 

Setelah laporan diterima, Menteri Agama akan mendengarkan pendapat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan peserta sidang lainnya sebelum mengambil keputusan. 

Keputusan sidang akan didasarkan pada data hasil pengamatan hilal dan perhitungan astronomi. Hasilnya akan menentukan kapan Hari Raya Idul Adha 2025 dirayakan. 

Kegiatan sidang isbat dihadiri oleh berbagai pihak, seperti: 

Duta besar negara sahabat
DPR RI
Mahkamah Agung
BMKG, BIG, dan BRIN
Pakar astronomi dan organisasi Islam 

Berdasarkan perhitungan tim Kemenag, saat matahari terbenam pada hari itu, hilal sudah terlihat di atas ufuk di seluruh wilayah Indonesia. 

Tinggi hilal berada di kisaran 0,44 sampai 3,12 derajat. Sementara sudut elongasi, atau jarak bulan ke matahari, berada di antara 5,50 sampai 7,06 derajat. 

Sementara Kemenag akan menentukan Idul Adha lewat sidang ini. 

Sedangkan, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. 

Ketetapan ini berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomis yang dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.  

Menurut Muhammadiyah, 1 Dzulhijah 1446 H dimulai pada Rabu, 28 Mei 2025, sehingga 10 Dzulhijah atau lebaran Idul Adha 2025 jatuh pada 6 Juni 2025.