Bupati Situbondo Pastikan Bayar Gaji Karyawan Pasir Putih, Meski Beresiko Jadi Temuan BPK
Deddy Humana May 24, 2025 12:32 AM

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Aksi mogok puluhan karyawan Pasir Putih Situbondo akibat belum menerima gaji dan kejelasan status, mendapat perhatian serius Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo.

Bupati Mas Rio pun membuat penegasan untuk menampung aspirasi rakyatnya yang terlambat mendapatkan hak-haknya. Ia menyatakan akan memenuhi tuntutan puluhan karyawan Pasir Putih itu.

Bahkan Mas Rio menegaskan dalam beberapa hari ke depan akan menyelesaikan gaji puluhan karyawan di objek wisata milk Pemkab Situbondo tersebut. "Pasti (dipenuh), kasihan mereka bekerja dan harus mendapatkan upah," kata Mas Rio, Jumat (23/05/2025).

Menurutnya, dalam beberapa hari ini pihaknya akan bertermu dan berkoordinasi dengan para karyawan di Pasir Putih. "Hampir setiap hari saya bertemu, bahkan 5 hari lalu saya meminta mereka bersabar dan kami akan mencari solusinya," tutur Mas Rio.

Mas Rio menjelaskan, kalau upah para karyawan itu diteruskan atau dicairkan maka akan menjadi temuan BPK karena melanggar atau menyalahi Undang undang Nomor 20 Tahun 2023.

"Yang jelas gaji bulan Januari hingga Maret itu pasti akan menjadi temuan, jadi kami akan berkoordinasi dan meminta fatwa BPK," ucapnya.

Selain itu, bupati asal Desa Tribungan, Kecamatan Mangaran ini menjelaskan, hak-hak karyawan itu tidak bisa dibiarkan, meski misalnya diberi alternatif lewat outsourcing.

"Tetapi kendalanya kalau outsourcing, hanya untuk tenaga kebersihan, sopir dan penjaga malam," bebernya.

Solusi kedua, lanjutnya, menggunakan dana BLUD yang sudah dilakukan di berbagai daerah, seperti di Purwakarta.

"Tetapi itu butuh waktu, sementara para karyawan secepatnya harus dibayar. Makanya saya meminta awal pekan depan sudah keputusan untuk membayar gaji mereka. Langkah terburuknya,  akan jadi temuan tahun depan. Ya mau bagaimana lagi," tegasnya.
 
Ia berharap ke depannya Pasir Putih harus punya grand design pengelolaan lebih bagus lewat didigitalisasi.

"Saya sudah sampaikan kepada para karyawan Pasir Putih agar berubah mindset, tidak boleh seperti masa lalu. Kita harus lebih disiplin, tanggung jawab dan komitmen menerapkan pengelolaan digital," pungkasnya.

Sebelumnya, puluhan karyawan wisata Pasir Putih di Kecamatan Bungatan, melakukan aksi mogok kerja. Aksi itu sebagai protes atas keterlambata gaji mereka, serta ketidakjelasan status sebagai pekerja di bawah pemda.

Aksi mogok itu tidak hanya membuat pelayanan wisata di Pasir Putih terhenti, tetapi juga lumpuh karena pintu masuk ke objek wisata itu ditutup dari wisatawan. ****

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.